Page 53 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 53
perundingan Molawe tahun 1909, telah terjadi siasat busuk
Belanda mengadu domba para bangsawan untuk tujuan menguasai
dan menjajah rakya:t Konawe. Untunglah rakyat kerajaan Konawe
sudah mengetahui maksud Belanda yang sebenarnya yaitu akan
menjajah Konawe. Rakyat dari seluruh kawasan Konawe lalu men-
jadi waspada dan mengkonsolidasi diri sam bi! siap siaga
menanti komando. Dalam keadaan itu pada akhirnya diketahuL
bahwa Belanda dengan disepakati oleh Sao-Sao telah mendirikan
kerajaan baru yaitu Kerajaan Laiwoi. Timbullah ketegangan-
ketegangan antara pihak Konawe dengan pihak Belanda. Di mana-
mana rakyat siap menyerang Belanda, bilamana mereka berani
menginjakkan kakinya di wilayah pusat kerajaan Konawe.
Seorang bangsawan Konawe yang bernama Watukila (Pongga-
wa Una) yang amat besar pengaruhnya serta disegani dengan tegas
menolak kehadiran Belanda dan menyatakan siap berperang
melawan Belanda. Pernyataan Watukila ini mendapat dukungan
sepenuhnya dari seluruh kawasan Konawe dan daerah-daerah
langsung mengirim utusan kepada Ponggawa Una "Watukila"
untuk menyampaikan dukungan serta siap sedia mempertahankan
tanah tumpah darah mereka sampai tetesan darah yang terakhir.
Pihak Belanda tidak diam. Belanda mengetahui bahwa rakyat
di seluruh Konawe sudah bersatu di bawah pimpinan Ponggawa
Una "Watukila" . Belanda juga mengetahui pertahanan Watukila
yang keadaannya amat tangguh dan tidak rnudah dipatahkan.
Haji Taata berusaha keras agar terjadi perundingan antara pihak
Kerajaan Konawe dan pihak Belanda, demi untuk menghindari
pertempuran besar-besaran antara ke dua belah pihak.
Demikianlah dengan usaha Haji Taata terjadilah perundingan
Molawe pada tahun 1909, bertempat di bandar Molawe. Utusan
Konawe terdiri dari Watukila sebagai pimpinan dan para
bangsawan dari Abuki, Asaki, Latorna, Pondidaha, Kasipute,
Uepay beserta laskar pengawal pihak Belanda disertai pasukan
pengawal satu kompi yang ditempatkan di atas kapal perang Belan-
da dan didampingi oleh Sao-Sao dan Haji Taata. Isinya perjanjian
Molawe itu adalah sangat dirahasiakan oleh pihak Belanda. Watu-
kila pun tidak mengetahui benar apa yang tercantum dalam
Tractaat Van Molawe itu. Tetapi yangjelas bahwa pendirian Watu-
44