Page 57 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 57
Puundombi. Laskar-laskar Konawe yang sedang bertahan di
Puundombi menyambut korban pasukan penghubung Belanda
dengan sorak sorai kegirangan.
Keesokan harinya pasukan Belanda menyusup menuju
sasaran dan pada pagi buta telah melewati desa Anggotoa - Wun-
duongohi. Pasukan ~elanda tidak mengetahui bahwa pasukan
meriam Konawe ditempatkan di Sanuawuta. Pasukan-pasukan
Belanda mem buat formasi dengan gerakan ha ti-ha ti dan lam bat
dengan senjatanya siap ditembakkan maju setapak mendekati
jantung pertahanan laskar Konowe. Route perjalanan pasukan
Belanda secara kebetulan tepat melewati mulut meriam Sindaliwu
yang sudah siap memuntahkan peluru.
Dengan tidak berpikir p,anjang pasukan Belanda maju terus,
merasa tanpa hambatan, memasuki lingkarang sasaran tembak
meriam pertahanan Konawe.
Dengan tidak menyia-nyiakan waktu pasukan-pasukan
meriam Konawe mulai membuka serangan pertama terhadap iring-
iringan pasukan musuh. Peluru-peluru meriam tepat mengenai
sasaran ke lambung barisan pasukan musuh, menyebabkan pihak
pasukan muruh banyak mengalami korban. Pasukan-pasukan
musuh segera membalas serangan meriam laskar Konawe, sehingga
pertempuran yang gencar pun terjadilah. Meriam-meriam dari
pihak Konawe pun memuntahkan lagi pelurunya ke sasaran Jaga.
Pilrak Belanda berusaha menangkis serangan meriam ini, tetapi
akhirnya pasukan Belanda terpaksa mundur dan mengadakan
konsolidasi setelah pertampuran memakan waktu sehari penuh.
Dalam pertempuran pertama kedua belah pihak menderita
banyak korban.
Setelah konsolidasi pasukannya yang kocar-kacir pada
pertempuran pertama, pasukan Belanda yang dipimpin oleh
Kapten Travers pun mulai mem buka serangan pengepungan baru.
terhadap pasukan meriam Konawe.
Terjadilan gerakan maju pasukan Belanda mengepung dengan
ketat dan Sindaliwu pun berusaha meloloskan meriam-meriam
yang hampir terkepung dan sambil mundur meninggalkan medan,
akhirnya pasukan Konawe dapat lolos dari kepungan musuh.
48