Page 59 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 59

yang  berseragam  hitam  nampak  laksana  semut  hitam  menyerbu
            kubu pertahanan Puundombi.
                Sementara  itu  Langgolo  dengan  laskarnya  mem berikan
            perlawanan yang tidak  mengenal menyerah. Laskar-laskar Konawe
            yang  disiapkan  di  luar  kubu,  setelah  pasukan Belanda  menyerbu
            kubu,  laskar-laskar  ini  segera  menyerang  dari  belakang  pasukan
            Belanda.  Laskar-laskar  Konawe  dengan  gagah  berani,  bertempur
            tanpa  reserve.  Kedua  belah  pihak  saling  menyerang  dan  kejar
            mengejar,  bertempur  satu  lawan  satu.  Ke  dua  belah  pihak
            nampaknya  tidak  ada  yang  mau  mundut.  Korban  manusia  di
            kedua  belah  pihak  makin  banyak  yang  berjatuhan;  sambil  per-
            tempuran  berkobar  terus,  masing-masing  pihak  tidak  mengenal
            lelah  dan  lapar.  Pertempuran  baru  berupa memburu  satu  persatu
            terjadilah  di  medan  terbuka yang laus. Ke dua pasukan bertempur
            tak  mengenal  lapar/dahaga.  Semangat  perlawanan laskar Konawe
            meluap laksana luapan air bah sungai KonaweEha di musim banjir.
            Kapten  Travers  rupanya salah perhitungan ; diramalkannya  bahwa
            dalam  tempo  15  menit  dengan  kekuatan  pasukan  yang  besar,
            markas  Puundombi  bisa  direbut  olehnya.  Kenyataan  dari  pada
            ramalan Kapten Travers itu meleset.
                Kapten  Travers  yang  sudah  cukup  banyak  mengalami
            pertempuran  di  Nusantara  kembali  mengakui  bahwa  perlawanan
            laskar Konawe  cukup gigih  dan memayahkan. Pengalaman perang-
            nya di  berbagai  daerah  di  Nusanta, Travers harus mengakui bahwa
            belum  mengalami  pertempuran  semacam  yang  dialami  di
            Puundombi;  medan  terbuka  Ii.las  dengan  padang  rumput,  kubu
           lawan  hanya  galian  tanah  setinggi  Yi  m  namun  dipertahankan
            dengan  gigih.  Ke  dua  pasukan  terlibat  dalam  pertempuran, tidak
            bedanya  sebagai  ke  dua  kesebelasan  yang  berjuang  untuk  me-
            menangkan  pertandingan. Masing-masing  saling  berganti mengejar,
           laksana  sedang  memperebutkan  bola  di  lapangan hijau. Demikian
           jalannya  pertempuran  di  medan  perang  Konawe  di  Puundom bi
            melawan  pasukan-pasukan  kolonial  Belanda, yang lamanya hampir
            sehari penuh.

                Ke  dua  belah pihak pasukan yang bertempur, tidak saja Ielah,
            lapar dan  dahaga, malah peluru sama-sama hampir kehabisan. Oleh


           50
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64