Page 55 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 55

Wulumohitu  yang  diangkatnya  menjadi  Kapitan,  diperintahkan
           membuat  benteng  pertahanan  di  Amboki  dan  Samuale  bertugas
           mengamat-amati musuh di Wawotobi.
                Sekali  lagi  atas  permintaan  Haji  Taata  dan  Sao-Sao,  pihak
           Balanda  mengirim  perutusan  langsung  ke  markas  pertahanan
           Watukila  di  Sanuanggambo  untuk  meminta  kesediaan  Watukila
           berunding  dengan  pihak  Belanda  dan  menyelesaikan  sengketa
           secara  damai.  Berangkatlah  perutusan  Belanda yaitu  Ibrahim  adik
           kandung Haji Taata dengan pengawalan pasukan Belanda. Sebelum
           perutusan  ke  Sanuanggambo,  telah  mendahului  penghubung  dari
           pihak  Belanda,  yang  mem beritakan  bahwa  perjalanan  Ibrahim
           dengan  pasukan  pengawal  adalah  bertujuan  baik  yaitu  untuk
           menemui  Ponggawa  Una  "Watukila''.  Perutusan  tiba  di  Sanuang-
           gambo,  dengan  aman  dan  bermalam  di  sana.  Keesokan  harinya
           perutusan  ini  kembali  dengan  selamat  tetapi  tanpa  menghasilkan
           apa-apa.  Pendirian  Wakila tidak berobah dan tetap menolak ajakan
            Belanda  untuk  berdamai.  Suatu  kepastian  bahwa  peperangan  tak
            dapat  dihindarkan,  ditambah  pula  bahwa  pihak  Belanda  sudah
            tidak sabar  Jagi.  Segala usaha pihak Belanda dengan dibantu penuh
            oleh  Sao-Sao  dan  Haji  Taata  untuk  rnenernpuh  jalan  diplornasi
            yang  penuh  tipu  daya,   untuk  melunakkan  Watukila  ternyata
            sia-sia  belaka.  Senjata  harus  berbicara,  demikian  pendirian  akhir
            pihak Belanda.
                 Segala  usaha  pihak  Belanda  melunakkan  Watukila  ternyata
            gaga!,  akhirnya  pihak  Belanda  mulai  merencanakan  akan
            mengerahkan  pasukannya  menyerang  secara  frontal  (terbuka)
            langsung  menusuk  jantung  kubu  pertahanan  laskar  Konawe  di
            Puundom bi  Tongauna.  Ren can a  penyerangan  pasukan  Be Janda,
            telah  diterima  laporannya  oleh  Watukila,  bahkan  setiap  gerak-
            gerik  musuh  tidak  lolos  dari  pengamatannya.  Segala  persenjataan
            yang  dimiliki  antara  Jain  meriarn.  sen a pang,  tom bak,  parang.
            golok,  tombak  berkait  dan  lain-lain  sudah  disiapkan  di  Puwilalo
            dan  dari  Puwilalo  semua  laskar  berangkat  ke  kubu  pertahanan
            Puundombi.
                 Susunan organisasi  laskar tempur Konawe adalah sbb :
            Pemimpin tertinggi         Watukila
            Panglirna  tempur        :  Langgolo

            46
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60