Page 58 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 58

Korban  ke  dua  belah  pihak  makin  banyak  berjatuhan.  Pasukan
        meriam  mundur  karena  kedudukan  tadi  meskipun  strategis  untuk
        senjata  berat  seperti  meriam,  namun  sangat  berbahaya  karena
        medannya rata.  Keselamatan  senjata berat/meriam-meriam dengan
        medan  yang  rata  tentu  mudah  dikepung,  apalagi  laskar-laskar
        Konawe  tidak  terlatih  dan  tidak  memiliki  ilmu  pengetahuan
        tentang  perang.  Yang  mereka  miliki  hanya  tekad  bulat,  yaitu
        lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup dikuasai Belanda.
             Kapten  Travers  segera  mengumpulkan  kembali  pasukannya
        dan  melanjutkan serangannya ke jantung pertahanan Konawe dan
        Puundombi.  Laskar-laskar  tempur  Konawe  di  Puundombi  tinggal
        menunggu  detik-detik  berkobamya  pertempuran.  J;:>engan  tidak
        membuang-buang  waktu  pasukan Kapten Trevers  mulai  bergerak
        maju  lagi.  Serangan  kali  ini  langsung  ke  jantung  pertahanan
        Konawe.  Kubu  pertahanan  Puundombi  yang  dibangun  berupa
        benteng  di  atas  tanah  galian  dan  terletak  di  tengah-tengah-tengh
        pepohonan  yang  lebat  serta  terlindung  dari  panas  matahari.  Di
        sekitar  benteng  pertahanan  terhampar  luas  lahan  padang  rumput
        (alang-alang).  Dengan  demikian   kedudukan  kubu  pertahanan
        Puundombi adalah suatu medan terbuka.
             Hubungan  markas besar Sanuanggambo dengan laskar tempur
        di  Puundombi  tetap  lancar,  sehingga  setiap  yang  terjadi  di  medan
        pertempuran,  markas  besar selalu  dapat  mengetahui dan Watukila
        sebagai  pimpinan  tertinggi  laskar  tempur Konawe  tetap  berada  di
        markas  menerima  laporan-laporan  tentang  jalannya  pertempuran
        dan  keadaan  musuh.  Di  samping  itu  pula  memberikan  instruksi-
        instruksi   kepada   pimpinan   pertempuran   Puundombi  dan
        pertahanan  lain.  Sementara  itu  bala  bantuan  kepada  Watukila
        terus  mengalir  baik  berupa  bahan  makanan,  maupun  tenaga
        pasukan dan lain-lain.
             Pasukan  Trevers  dengan  semangat  tempur  yang  tinggi  maju
        dengan  gagah  perkasa.  Pasukan-pasukan  Travers  yang  berseragam
        hitam  pakai  kelewang,  dilengakpi  dengan  senjata  granat,  muncul
        di  depan  kubu  pertahanan Konawe memenuhi lahan padang alang-
        alang.  Komando  penyerbuan  ke  kubu  sayup-sayup  terdengar
        dengan  bunyi  pluit  yang  panjang.  Itulah  komando  pasukan
        Belanda menyerbu  ke  kubu  pertahanan. Pasukan-pasukan Belanda

                                                                     49
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63