Page 177 - Educational HYpnosis
P. 177
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
Pra-Induksi Informasi Awal, data bawah sadar
Induksi & Pendalaman Penembusan Faktor Kritis
Sugesti Inti Desensitisasi & Reprogramming Jalur perubahan data bawah sadar
Sugesti Pasca Hypnosis Penguatan, Anchor, Trigger
Terminasi Penguatan, pembersihan rutin proses
Struktur di atas menunjukkan protokol dasar hypnosis serta jalur
perubahan data bawah sadar. Pada tahapan pra-induksi, kita menjaring informasi
awal atau identifikasi data bawah sadar yang akan kita ubah (jika belum ada
maka akan kita tanamkan). Pada tahapan induksi dan pendalaman, kita
melakukan proses penurunan gelombang otak untuk dapat menembus faktor kritis
melalui relaksasi progresif dan pembayangan (visualisasi atau imajinasi). Pada
tahapan sugesti, kita melakukan desensitisasi atau mengurangi sensitifitas emosi
terhadap data yang ada, kemudian melakukan pembelajaran ulang pada tataran
bawah sadar (reprogramming). Pada tahapan sugesti pasca hypnosis, kita
memberikan penguatan, pemasangan anchor, dan menentukan trigger yang akan
memicu kondisi tertentu yang akan dialami oleh siswa. Pada tahapan terminasi,
kita masih memperkuat data (yang telah diubah atau baru ditanamkan) melalui
sugesti-sugesti, serta memberihkan rutin proses. Yang dimaksud dengan rutin
proses adalah adanya sugesti-sugesti yang kita berikan untuk menurunkan
gelombang otak dan lain sebagainya seperti rasa rileks pada otot, kelopak mata
berat, dan sebagainya. Efek sugesti ini tidak lagi dibutuhkan sehingga harus
“dihapus” dari pikiran bawah sadar siswa.
Protokol atau prosedur di atas dapat digunakan untuk kebutuhan atau
tujuan lain seperti mengurangi rasa cemas, meningkatkan motivasi, atau
mengatasi gejala mental negatif pada siswa. Namun dalam kasus tertentu, pada
tahapan sugesti ini, kita perlu melakukan proses pencarian data tertentu seperti
ISE (initial sensitizing event) yang merupakan penyebab awal (berupa sebuah
pengalaman) yang menyebabkan siswa sensitif terhadap suatu gejala, dan juga
SSE (subsequent sensitizing event) atau pemicu lanjutan yang memicu sensitifitas
emosional siswa terhadap suatu gejala. Setelah menemukan ISE dan SSE, maka
kita harus melakukan desensitisasi dan reprogramming terhadap ISE dan SSE
170