Page 178 - Educational HYpnosis
P. 178
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
yang kita temukan. Cara menemukannya dapat melalui pembayangan biasa atau
melalui regresi usia yang akan saya jelaskan pada bagian berikut.
6.4. Menggunakan Regresi Usia untuk Menemukan ISE dan SSE
Kita memiliki sejumlah pengalaman yang tersimpan di dalam ingatan jangka
panjang. Pengalaman itu melibatkan elemen-elemen sensory input dan emosi.
Pengalaman atau kejadian yang kita alami terbagi menjadi dua, yakni pengalaman
yang membuat kita sensitif terhadap suatu hal dan pengalaman yang memicu
emosi atau respons tertentu terhadap suatu hal. Contohnya seorang siswa yang
senantiasa ketakutan ketika maju di depan kelas karena ada pengalaman buruk
atau memalukan di masa lalu ketika maju di depan kelas. Dari contoh ini, kita
dapat mengidentifikasi “kejadian memalukan di masa lalu saat maju di kelas”
sebagai ISE dan “kejadian maju di depan kelas” sebagai SSE. Saat kita berhadap
dengan siswa dengan gejala ini, kita tidak dapat berasumsi begitu saja seolah-
olah kita sudah mengetahui ISE dan SSE-nya. Paling tidak kita mengetahui SSE-
nya, namun untuk mengetahui ISE-nya kita perlu melakukan penelusuran data di
pikiran bawah sadarnya dan salah satu caranya adalah dengan menggunakan
teknik regresi usia (age regression) yang sangat terkenal itu.
Regresi usia adalah mengangkat kembali ingatan-ingatan akan kejadian
masa lalu yang relevan dengan suatu gejala. Di dalam protokol hypnosis dalam
struktur yang baru ditampilkan pada diagram di atas, regresi usia dapat dilakukan
pada posisi sugesti inti. Syarat utama dalam melakukan regresi usia adalah
kedalaman trance yang memadai (minimal theta). Semakin dalam kondisi trance
yang dialami oleh siswa atau suyet maka semakin jelas kemunculan ISE dan SSE
melalui regresi usia.
Kita dapat meminta siswa, dalam keadaan trance dalam (deep trance)
untuk menelusuri gerbang atau lorong waktu imajiner yang kita sugestikan, atau
pembayangan layar televisi imajiner. Menggunakan lorong waktu imajiner, kita
dapat melakukan pemunduran waktu pada usia tertentu siswa dan ini
membutuhkan sejumlah informasi penting yang dapat kita miliki saat melakukan
pra-induksi. Misalnya, kita menggunakan script berikut:
Kini, Anda yang sedang berusia 25 tahun, kembalilah ke tahun lalu saat
Anda berusia 24 tahun... ada kejadian apa?
Atau, kita bisa menggunakan regresi usia kalender yakni dengan
menyebutkan tahunnya. Misalnya ita menggunakan script berikut:
Kini, mundurlah ke tahun 2014. Ada kejadian apa?
Kita harus jeli dan kritis dalam menelusuri, menilai, dan menyeleksi
informasi kejadian yang dilaporkan secara lisan oleh siswa. Meskipun kita sudah
menemukan suatu kejadian yang menurut kita merupakan penyebab awal dari
171