Page 179 - Educational HYpnosis
P. 179

Educational Hypnosis (2018)
                                                                Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
                                                                                Zonahypnosis.wordpress.com

                  gejala  (ISE),  maka  untuk  lebih  meyakinkan,  kita  tetap  melakukan  pengunduran
                  dan  penyisiran  di  waktu-waktu  sebelumnya  juga.  Setelah  menemukan  kejadian
                  hingga pada tahun yang paling awal atau usia yang paling awal, maka kita boleh
                  menafsirkan  apakah  kejadian-kejadian  tersebut  merupakan  ISE  dan  SSE  dari
                  gejala yang dihadapi oleh siswa.

                         Setelah  menemukan  dengan  pasti  bahwa  suatu  kejadian  adalah  ISE  dan
                  SSE  dari  gejala  tersebut,  maka  kita  perlu  melakukan  reprogramming,
                  pembelajaran  ulang,  atau  pemaknaan  kembali  atas  kejadian-kejadian  tersebut.
                  Berikan  pemahaman  dan  sugesti  positif  terhadap  siswa  atas  kejadian-kejadian
                  tersebut  agar  emosinya  terhadap  kejadian-kejadian  itu  ikut  berubah  seiring
                  berubahnya  makna  kejadian.  Jika  hal  ini  sudah  dilakukan,  maka  kita  sebaiknya
                  tidak  “membangunkan”  siswa  terkecuali  setelah  kita  melakukan  progresi  yakni

                  mengembalikan pikiran yang bersangkutan ke waktu sekarang.
                         Dalam  proses  reprogramming  ISE  dan  SSE,  seringkali  siswa  “menolak”

                  untuk  memberikan  makna  baru  terhadap  suatu  kejadian  dan  salah  satu
                  penyebabnya  adalah  keterlibatan  orang  lain  yang  berpengaruh  (tokoh  otoritas)
                  dalam pemberian makna awal kejadian tersebut. Misalnya ada seorang guru yang
                  pernah mengatakan bahwa siswa tersebut tidak akan pernah berhasil mencapai
                  cita-cita  meskipun  berupaya  sekuat  apapun.  Ucapan  tokoh  otoritas  ini
                  memberikan  makna  terhadap  pengalaman  siswa  misalnya  kejadian  tidak  naik
                  kelas saat masih di sekolah dasar dan sebagainya. Makna ini dapat diubah dengan
                  memberikan sejumlah pertanyaan kritis untuk mematahkan fondasi pemahaman
                  siswa pada tataran bawah sadar sehingga siswa menerima makna baru yang kita
                  suguhkan atau sugestikan. Pada kasus tertentu, kita harus “menghadirkan” tokoh
                  otoritas  tersebut  di  dalam  pikiran  atau  imajinasi  siswa  melalui  teknik  bermain
                  peran yang dikenal sebagai gestaalt.

                  6.5.  Menggunakan  Gestaalt  untuk  Pemberian  Makna  Baru  terhadap
                         Pengalaman

                  Pikiran bawah sadar kita menampung sejumlah besar “file” tentang orang-orang
                  yang  kita  ketahui  atau  kenali.  Kita  benar-benar  mengetahui  watak  atau
                  pembawaan orang-orang tertentu dan ini memungkinkan kita untuk memainkan
                  peran sebagai orang tersebut. Dalam tataran bawah sadar, “bermain peran” tidak
                  berarti ber-drama sebagai seseorang tetapi  terangkatnya file tentang seseorang
                  ke  tataran  pre-conscious  sehingga  memungkinkan  terjadinya  “pergantian  ego”.

                  Sepertinya,  inilah  yang  terjadi  ketika  siswa  kesurupan  (dalam  pandangan
                  hypnosis, fenomena kesurupan adalah fenomena gestaalt).

                         Misalnya,  dalam  contoh  kasus  di  atas,  kita  dapat  menghadirkan  guru
                  tersebut atau mengangkat file tentang guru tersebut dengan menggunakan script
                  berikut:


                                                            172
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184