Page 180 - Educational HYpnosis
P. 180
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
Baik... guru Anda yang mengatakan hal itu kepada Anda. Kini saya
meminta Anda untuk menghadirkan guru tersebut di hadapan Anda. Jika guru
tersebut sudah hadir di hadapan Anda, maka jari telunjuk Anda akan bergerak.
(Perhatikan responsnya dan jika sudah ada respons maka lanjutkan dengan script
dialog di bawah.)
Kini, biarkan guru Anda berjalan mendekati Anda dengan cepat hingga
memasuki diri Anda. Pada hitungan ketiga, guru tersebut telah masuk ke diri
Anda... 1, 2, 3 (menyebutkan angka tiga sembari mengetuk lembut dahi siswa
sambil menyapa ego guru yang hadir pada pikiran siswa untuk berkomunikasi).
(Jika ego guru tersebut telah berkomunikasi, misalnya saat Anda
menanyakan “Apakah saya sedang berbicara dengan Ibu Santi?” dan yang
bersangkutan menjawab “Benar” maka gestaalt telah terjadi. Syarat gestaalt sama
seperti regresi usia, yakni tingkat kedalaman trance yang dalam.)
Anda: Bu Santi, terima kasih telah berkenan hadir dan berkomunikasi
dengan saya. Saya ada disini untuk membantu Agus yang kesulitan
menyelesaikan tugas-tugasnya. Menurut Agus, Bu Santi pernah mengatakan
bahwa Agus tidak akan mencapai cita-citanya meskipun dia berupaya keras?
Bu Santi: Benar.
Anda: Bolehkah saya tahu mengapa Anda mengatakan demikian kepada
Agus?
Bu Santi: Saya saat itu sangat marah kepada Agus... (dan sebagainya)
Anda: Apakah Anda tahu bahwa sekarang Agus sudah berusia 25 tahun
dan dia kesulitan mencapai cita-citanya padahal dia sudah tidak nakal seperti dulu
lagi?
Bu Santi: Saya tidak tahu. Jika dia sudah tidak nakal lagi, maka saya
berdoa agar dia dapat mencapai cita-citanya...
Anda: Sekarang saya ingin bertanya kepada Agus (sembari mengetuk
lembut dahi siswa). Agus sudah dengar apa kata bu Santi?
Script dialog di atas adalah contoh yang paling sederhana dari komunikasi
gestaalt. Perlu diingat bahwa yang berkomunikasi bukanlah tokoh otoritas yang
dihadirkan, melainkan dengan file ingatan yang dimiliki oleh siswa. Pada dasarnya,
siswa-lah yang melakukan komunikasi tersebut. Dengan cara di atas, yang
pastinya harus disesuaikan dengan kondisi yang ada, maka suatu kejadian dapat
dimaknai kembali dengan makna yang baru. Sesuai dengan tujuan gestaalt, yakni
merubah atau memberikan makna baru terhadap suatu kejadian melalui dialog
kritis dan logis antara kita dan ego yang dihadirkan atau tokoh otoritas imajiner
yang dihadirkan.
173