Page 185 - Educational HYpnosis
P. 185
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
Pada tahapan ini, dosen sudah dapat menyampaikan materinya yang
dikemas di dalam cerita. Tentunya, jika mahasiswa sudah terkesan rileks. Contoh
di atas adalah contoh sederhana yang menggunakan conversational hypnosis.
Unsur-unsur bahasa yang digunaan di dalam ucapan-ucapan di atas mampu
mengubah pikiran siswa tentang aktivitas yang akan dijalaninya tanpa harus
mengubah tujuannya. Saya percaya bahwa dengan cara di atas siswa akan
mampu mendengarkan materi sepanjang materinya disampaikan dengan cara
sebagaimana dosen sebutkan, yakni cerita atau curhat. Apakah Anda tidak
memperhatikan para siswa menghabiskan waktunya berjam-jam untuk bercerita
dan hanya menghabiskan 15 menit untuk membaca buku? Karena mindset
mereka tentang bercerita berbeda dengan mindset mereka tentang belajar.
Padahal, kita tahu bahwa kita bisa mempelajari sesuatu dengan cara bercerita.
6.8.2. Mengubah Ruang Kelas menjadi Ruang Ceria
Sejak sekolah dasar, siswa selalu khawatir jika terlambat masuk di kelas apalagi
jika guru sudah berada di kelas lebih dahulu. Sebenarnya, apa yang dipikirkan
oleh siswa dengan ruang kelas? Tentunya, bukanlah sesuatu yang menyenangkan
(tidak ada hal menyenangkan yang menciptakan kekhawatiran).
Suatu hari seorang guru masuk di ruang kelas dan ada beberapa siswa
masih di luar. Dalam kondisi ini, baik siswa yang berada di luar kelas maupun di
dalam kelas sama-sama merasa khawatir. Yang berada di luar kelas khawatir
dimarahi guru, dan siswa yang berada di dalam kelas merasa khawatir dengan
teman mereka yang masih berada di luar. Kita tidak akan mengajari siswa untuk
tidak disiplin, tetapi kita harus merubah ruang kelas menjadi ruang yang lebih
ceria atau lebih menyenangkan. Siswa terlambat masuk di kelas boleh saja diberi
“hukuman” (sebenarnya istilah yang lebih cocok untuk konteks pendidikan adalah
memberikan pengajaran). Tetapi apakah hukuman tersebut akan membekas
dalam pikiran bawah sadarnya dan akan menjadi pengalaman buruk yang akan
memengaruhi proses belajarnya di kemudian hari? Itu yang harus dipikirkan oleh
setiap guru.
Ketika guru itu masuk ke kelas dan menanyakan “Apakah ada teman Anda
yang masih berada di luar kelas?” Seorang siswa kemudian mengatakan “Ada
Pak... si Amat masih berada di luar.” Guru yang bijaksana akan mengatakan
“Boleh kamu panggil si Amat? Katakan saya sudah ada di kelas dan kelas ini tidak
menyenangkan tanpa dirinya.” Siswa tersebut keluar dan mencari si Amat dan si
Amat pun masuk ke kelas. Sang guru kemudian mengatakan pada Amat “Amat,
saya tadi hampir keluar dari kelas karena saya pikir kamu tidak hadir. Setiap kali
kamu tidak hadir, kelas ini menjadi tidak menyenangkan bagi saya. Tapi karena
sekarang kamu sudah ada, saya menjadi sangat senang. Silahkan duduk Amat...”
178