Page 45 - Educational HYpnosis
P. 45

Educational Hypnosis (2018)
                                                                Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
                                                                                Zonahypnosis.wordpress.com

                  2.3.2.     Gelombang Otak dan Sistem Saraf

                  Menurut Rogers (2011:19), sistem saraf manusia bekerja dengan kecepatan tinggi
                  dan berfungsi untuk mengontrol pergerakan tubuh melalui kemampuannya untuk
                  menerima,  memroses,  dan  mengirimkan  informasi  dalam  bentuk  sinyal-sinyal
                  kimia dan listrik. Integrasi sinyal-sinyal ini memberikan kita kemampuan kognitif
                  seperti persepsi, pemikiran, ingatan, dan emosi.

                         Aktivitas  saraf  yang  terjadi  di  dalam  sistem  internal  diri  kita  terwujud  di
                  dalam  respons-respons  yang  dapat  kita  amati.  Sementara  itu,  sistem  saraf  kita
                  juga merespons informasi atau situasi dari lingkungan sekitar kita. Apapun yang
                  terjadi  di  dalam  lingkungan  merupakan  stimulus  eksternal  yang  menginput
                  informasi atau data ke otak dan ini direspons oleh sistem saraf kita. Respons saraf
                  dapat diamati melalui respons fisik dan respons emosional yang dikenal dengan
                  respons flight (menghindari keadaan) atau respons fight (menghadapi keadaan).
                  Kedua jenis respons ini merupakan kerja sistem saraf simpatik.

                         Sistem  saraf  simpatik  dan  parasimpatik  merupakan  bagian-bagian  yang
                  membentuk  saraf  otonom.  Sistem  saraf  otonom  itu  sendiri  merupakan  sistem
                  saraf yang mengatur dan mengontrol organ-organ internal tubuh kita tanpa kita
                  sadari seperti denyut jantung, aliran darah, dan hormon-hormon.

                         Ketika  para  siswa  berada  di  bawah  tekanan  (stress)  maka  sistem  saraf
                  simpatik diaktifkan. Sebaliknya, ketika para siswa berada di bawah kondisi rileks

                  maka  sistem  saraf  parasimpatik  diaktifkan.  Baik  dalam  keadaan  tertekan  atau
                  rileks,  organ-organ  internal  tubuh  kita  beraktivitas  dengan  cara  yang  berbeda.
                  Ketika  tertekan,  biasanya  denyut  jantung  lebih  cepat,  ritme  pernapasan  juga
                  menjadi semakin cepat dan ini memengaruhi organ-organ lain. Ketika para siswa,
                  misalnya, merasa tidak nyaman dengan suatu keadaan, maka respons fight atau
                  flight akan diproses oleh sistem saraf simpatik. Jika respons fight yang diaktifkan,
                  maka  tubuh  akan  mengalami  reaksi  tertentu  sebagai  konsekuensi  pelepasan
                  hormon  tertentu  misalnya  rasa  bosan,  sakit  kepala,  rasa  mual,  dan  rasa  tidak
                  nyaman lainnya. Jika respons flight yang diaktifkan, maka pikiran  akan mencari
                  “jalan  keluar”  untuk  mencari  objek-objek  tertentu  agar  bisa  menjadi  rileks
                  misalnya mengecek handphone, main game, mengalihkan perhatian ke luar kelas,
                  dan sebagainya.

                         Kondisi rileks merupakan produk dari kerja sistem saraf parasimpatik dan
                  ini  bisa  diraih  melalui  pemrosesan  terhadap  gelombang  otak.  Beralihnya
                  gelombang  otak  dari  tinggi  ke  rendah  berkonsekuensi  pada  perpindahan  fungsi

                  saraf  dari  simpatik  ke  parasimpatik.  Dengan  kata  lain,  perpindahan  dari  kondisi
                  stress ke kondisi rileks. Dalam hal  ini, saya  yakin bahwa Anda  akan setuju jika
                  saya  mengatakan  bahwa  ruang  kelas  harus  menjadi  ruangan  bebas  tekanan
                  pikiran. Anda pasti sependapat jika saya mengatakan bahwa para siswa sebaiknya


                                                             38
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50