Page 98 - Educational HYpnosis
P. 98
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
dalam menyaring informasi, memberikan polaritas terhadap informasi tersebut
dan polaritas ini menghasilkan emosi dan membantu kita menetapkan bentuk
respons seperti apa yang akan muncul untuk menindaklanjuti informasi tersebut.
Inilah prinsip pertama NLP, bahwasanya setiap individu memiliki
representasi internal masing-masing terhadap dunia dan isinya. Di dalam
linguistik, misalnya, jika kita menanyakan apa arti “buku” pada seorang siswa,
maka siswa tersebut akan menjawab buku adalah salah satu media untuk belajar.
Sementara itu, jika kita menanyakannya pada seorang pustakawan, maka dia
akan mengatakan bahwa buku adalah bagian dari kehidupannya. Arti atau makna
“buku” ini merupakan arti konotatif yang sangat bervariasi dari satu individu ke
individu lainnya. Meskipun setiap orang tahu definisi (makna denotatif) “buku” di
kamus, namun setiap orang memperlakukan “buku” sesuai dengan makna
konotatifnya. Dengan kata lain, belief dan value tentang sesuatu-lah yang
memengaruhi interaksi kita dengan sesuatu itu. Sederhananya, internal
representation system ini dapat disetarakan dengan mindset.
Bayangkan ketika memberikan sebuah tugas kepada seorang siswa, dan
kemudian siswa tersebut merespons “Tugas lagi, Pak?” sambil menunjukkan
ekspresi wajah terkejut dan begitu juga dengan nadanya. Apakah Anda hanya
akan mengatakan “Iya” saja? Jika Anda adalah seorang guru yang baik, yang
menurut Powell & Powell (2010) adalah seorang komunikator yang baik, maka
Anda tidak akan mengabaikan respons siswa ini begitu saja. Anda harus berupaya
memahami mekanisme pikiran yang melatar-belakangi respons ini. Pastinya Anda
berharap siswa ini tetap melaksanakan tugas yang Anda berikan, bukan? Untuk
itu, Anda perlu memahami respons ini sebagai bentuk “penolakan” dan Anda perlu
memahami alasan-alasan emosional yang menyebabkan respons ini. Dengan kata
lain, Anda perlu menyelami IRS siswa tersebut, memahami mindset siswa tersebut
terhadap tugas. Siswa ini menganggap tugas sebagai beban, bukan sebagai
aktivitas. Dengan demikian, siswa ini membutuhkan bantuan Anda untuk merubah
makna “tugas” agar emosi siswa ini terhadap tugas ikut berubah dan alhasil siswa
ini termotivasi melaksanakan atau menyelesaikan tugas yang Anda berikan dan
juga tugas yang guru lain berikan.
b. Memahami Outcome dari sebuah Komunikasi
Prinsip NLP berikutnya adalah memahami bahwa “There is no failure, only
feedback” dan “The meaning of communication is the response it elicits.” Yang
dimaksud dengan feedback disini adalah hasil atau outcome dari suatu aktivitas,
misalnya komunikasi. Respons dari suatu informasi adalah makna dari informasi
itu sendiri. Seringkali kita menyalahkan orang lain karena salah paham terhadap
maksud kita. Seandainya kita memahami bahwa respons yang muncul dipicu oleh
informasi (lebih tepatnya cara kita menyampaikan informasi) yang kita sampaikan,
91