Page 99 - Educational HYpnosis
P. 99
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
maka kita tidak akan menyalahkan siapa-siapa terkecuali diri kita sendiri. Inilah
yang dikatakan oleh Bandler & Grinder bahwa “The meaning of your
communication is the response that you get” (1982:34). Bandler & Grinder
menyampaikan bahwa saat respons yang kita dapatkan dari komunikasi tidak
sesuai dengan yang kita inginkan, maka teruslah berkomunikasi hingga kita
mendapatkan respons yang sesuai. Dengan kata lain, kita mungkin masih
mengkomunikasikan hal yang sama, tetapi dengan cara yang berbeda,
menggunakan kata-kata yang berbeda, tone yang berbeda, dan juga didukung
dengan sinyal non-verbal yang berbeda.
Saat kita berkomunikasi, kita menggunakan struktur bahasa dan kata-kata
tertentu yang menurut kita sudah “menyampaikan” makna yang ingin kita
komunikasikan. Di satu sisi, kita beranggapan bahwa struktur verbal yang kita
gunakan sesuai dengan makna yang ingin kita sampaikan, namun di sisi lain
lawan komunikasi kita, katakanlah siswa, memaknai struktur tersebut secara
berbeda. Respons dari lawan komunikasi kita tentunya akan dipengaruhi oleh
makna yang dia berikan terhadap komunikasi tersebut. Outcome, dalam hal ini,
merupakan feedback atau respons yang diberikan oleh lawan komunikasi kita dan
ini seringkali berbeda dengan apa yang kita harapkan.
Sebenarnya, suatu komunikasi yang menghasilkan respons adalah
komunikasi yang bermakna. Namun kita perlu memahami bahwa tidak selamanya
respons lawan komunikasi kita sesuai dengan apa yang kita harapkan. Makna
yang mereka bangun kembali senantiasa bersifat individual karena dipengaruhi
oleh IRS mereka. Sementara itu, mereka juga membangun makna sesuai dengan
informasi yang mereka dapatkan dari bahasa verbal dan non-verbal kita. Sayang
sekali, kita juga seringkali menyampaikan informasi tidak secara tepat (makna dan
struktur tidak selaras). Hal ini menyebabkan terjadinya “keterputusan” antara
makna yang ada dalam pikiran kita, dan makna yang dibangun di dalam pikiran
mereka. Oleh karena itu, agar kita bisa mendapatkan respons yang sesuai, justru
kita-lah yang harus menyusun struktur verbal dan non-verbal kita agar dapat
dibingkai di dalam IRS lawan komunikasi dan akhirnya kita mendapatkan respons
yang sesuai.
Di dalam NLP, makna dari “there is no failure, only feedback.” tidak hanya
berlaku untuk keberhasilan komunikasi. Sejak NLP menjadi model komunikasi
motivasional, prinsip ini juga membuat kita menerjemahkan outcome sebagai hasil
dari suatu upaya. Prinsip ini menyatakan bahwa yang disebut dengan kegagalan
pada dasarnya tidak ada, yang ada hanyalah hasil dari upaya. Jika hasil dari
upaya kita tidak sesuai, maka harus dilakukan perubahan pada upaya hingga hasil
yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan. Kata gagal dan berhasil, di
dalam NLP, merupakan istilah untuk menyatakan hasil yang tidak sesuai atau
yang sesuai dengan yang diharapkan. Namun NLP tidak menekankan kesesuaian
92