Page 15 - MATERI WEDA
P. 15

Kitab Manawa Dharmasatra, II.10 menjelaskan bahwa; sesungguhnya Sruti
               adalah Weda demikian pula Smrti itu adalah dharmasastra, keduanya tidak
               boleh diragukan kebenarannya dalam hal apapun yang karena keduanya adalah
               kitab suci yang menjadi sumber dari Agama Hindu ”Dharma”. Sruti dan Smrti
               adalah sumber hukum Hindu, dan merupakan dasar utama yang kebenarannya
               tidak  boleh  dibantah.  Kedudukan  Menawa  Dharmasastra  II.10  dan  6,
               merupakan  dasar  yang  patut  dipegang  teguh  dalam  hal  kemungkinan
               timbulnya perbedaan pengertian mengenai penafsiran hukum yang terdapat
               di dalam berbagai kitab agama, maka  yang  pertama  lebih  penting  dari yang
               berikutnya.  Ketentuan  ini  ditegaskan  lebih  lanjut  di  dalam  Manawa
               Dharmasastra, II.14, sebagai berikut.
               ”Sruti dvaidhaý tu yastra syàt

               tatra dharmàvubhau småtau,
               Ubhàvapi hi tau dharmau

               samyag uktau maniûibhiá.
               Terjemahan:

               Bila dua dari kitab Sruti bertentangan satu dengan yang lainnya, keduanya
               diterima sebagai hukum karena keduanya telah diterima oleh orang-orang suci
               sebagai hukum (Manawa Dharmasastra, II. 14).


               Dari ketentuan ini maka tidak ada ketentuan yang membenarkan adanya sloka
               yang satu harus dihapus oleh sloka yang lain, melainkan keduanya haruslah
               diterima sebagai hukum. Di samping sloka-sloka itu masih ada sloka-sloka
               lainnya yang penting pula artinya di dalam memberi definisi tentang pengertian
               sumber hukum itu, yaitu Menawa Dharmasastra, yang lengkapnya berbunyi
               sebagai berikut.

               ”Vedaá Smrtiá sadàcaraá
               svasya ca priyam àtmanaá,

               etac catur vidhaý pràhuá
               sàkûàd dharmasya laksanam.

               Terjemahan:
               Pustaka suci Weda, adat istiadat luhur, tata cara kehidupan orang suci serta
               kepuasan diri sendiri, dikatakan sebagai dasar empat jalan untuk merumuskan
               kebajikan (dharma) yang positif (Manawa Dharmasastra, II. 12).





                                 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti              15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20