Page 30 - Tenggelamnya Kapal
P. 30

Empat hari di belakang itu, seketika Zainuddin datang dari sebuah lepau di tepi jalan dan
               hendak mendaki ke kampung tempat tinggal, tiba-tiba darahnya tersirap dan langkahnya
               tertegun, kepalanya ditekurkannya ke bumi, sebab di tengah jalan itu dia bertemu dengan
               Hayati.

               "Tuan Zainuddin," ujar Hayati dengan tiba tiba.
               Perkataan itu walau pun halus laksana buluh perindu, tetapi bagi Zainuddin sama rasanya
               dengan ponis yang ditunggu oleh seorang pesakitan yang menunggu hukumannya di muka
               hakun, hukum bebaskah atau hukum bunuh. Tetapi akan dibebaskan sangat tipis harapannya.

               "Hayati!"
               "Mengapa sudah 4 hari tuan tak kelihatan, dan bila bertemu di tengah jalan, tuan serupa
               mengelakkan diri?"
               Dikumpulkannya kekuatannya, disimakannya segala kekuatannya dan dijawabnya perkataan
               Hayati, meskipun mula-mulanya masih gagap mulutnya: "Saya malu, Hayati, saga takut!"
               "Tidak perlu tuan merasa takut lantaran surat tuan, surat yang begitu indah susunannya,
               menarik dan membuka kunci pintu hati manusia." [46]
               "Jadi ...." adakah suratku itu mendapat penerimaan yang baik?"

               "Surat itu bagus sekali, menyedihkan dan merawankan dibuat dengan hati yang tulus dan ikhlas
               rupanya, itu terasa kepada diriku. Tapi sayang, saya tak ada kepandaian yang sebagai
               kepandaian tuan membalas surat yang indah-indah itu."
               "Bukankah sudah kuterangkan bahwa aku tak meminta balasan? Yang aku minta hanya satu,
               jangan dikecewakan hati orang yang berlindung kepadamu!"
               Demikianlah, jiwa yang telah lama cari-mencari itu, sekarang telah bertemu muka. Biarkanlah
               kedua makhluk itu berhenti sejurus, memberikan kemerdekaan bagi hati berkata, mata bertemu
               dengan mata, hati berkata dengan hati, dan lidah sama-sama bisu tak dapat mencukupkan.
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35