Page 87 - Tenggelamnya Kapal
P. 87
Tuan kan tahu bahwa saya seorang gadis yang miskin dan tuan pun hidup dalam melarat pula,
tak mempunyai persediaan yang cukup untuk menegakkan rumah tangga. Maka lebih baik kita
singkirkan perasaan kita, kembali kepada pertimbangan. Lebih baik kita berpisah, dan kita
turutkan perjalanan hidup masing-masing menurut timbangan kita, mana yang lebih bermanfaat
buat di hari nanti. Saya pun merasai sebagai yang tuan rasakan, yaitu kesedihan menerima
ponis itu. Tetapi tuan harus insaf, sudah terlalu lama kita mnngangan-angan barang yang
mustahil, baik saya atau pun tuan.
Tuan pilih sajalah seorang isteri yang lebih cantik dan lebih kaya dari saya, dan marilah kita
tinggal bersahabat buat selamanya. Kepada Aziz tak usah tuan kecil hati, dia tak salah dalam
perkara ini. Tetapi sayalah yang telah mengambil putusan yang tetap buat bersuanu dia; lawan
saya musyawarat ialah hati saya sendiri, sehingga saya terima tawaran ninik-mamak saya.
Dan saya harap tuan lapakanlah segala hal yang telah berlalu, maafkan segala kesalahan dan
keteledoran saya, sama kita pandang hal yang dahulu seakan-akan tidak ada saja.
Hayati.
Demi setelah sampai surat itu kepada Zainuddin, mengerti benarlah dia sekarang hal yang
disusahkannya selama ini, yaitu kalau-kalau Hayati masih cinta kepadanya.
Sekarang ternyata sudah tidak lagi. [137]
Sebagai seorang laki-laki yang tahu kehormatan dirinya ditulisnyalah surat yang penghabisan,
untuk penutup riwayat-riwayat yang telah lama itu.
Sahabatku Hayati!
Alhamdulilkh telah saya jalankan sepanjang bunyi suratmu. Telah saya lupakan segala hal yang
lama-lama. Telah saya pandang semua hal itu tidak ada saja. Saya ucapkan pujian kepada
sahabat, karena sahabat telah dapat menentukan nasib buat di belakang hari, dan saya pun
akan berikhtiar pula. Untuk membuktikan kelupaan itu, maka inilah saya kirimkan kembali
segenap surat-surat yang sahabat kirimkan kepada saya dari awal sampai ke akhirnya, karena
tidak ada faedah lagi menyimpannya. Persahabatan yang sahabat tawarkan itu saya terima pula
dengan dada terbuka, sebagaimana dahulu saya terima cinta yang sahabat berikan. Ada pun
perasaan kecewa atau kecil hati terhadap sahabat atau tunangan sahabat, tidaklah ada pada
saya. Cuma saya doakan, moga-moga pergaulan dan penghidupan sahabat beruntung sampai
akhirnya.
Zainuddin