Page 96 - Tenggelamnya Kapal
P. 96

"Saya mesti ikut!" kata Muluk. "Saya tertarik dengan guru. Sebab itu bawalah saya menjadi
               jongos, menjadi pelayan, menjadi orang suruhan di waktu siang di dalam pergaulan hidup, dan
               men jadi sahabat yang setia fang akan mempertahankan jika guru ditimpa susah!"
               Dengan muka sangat girang Zainuddin menentang mata Muluk: "Benarkah abang mau pergi
               dengan daku?"
               "Benar, sebab dari pada guru banyak kebaikan yang akan saya contoh, saya hendak menuntut
               penghidupan yang baru menanggalkan baju perewa saya. Saya hendak tunduk dan kembali ke
               jalan benar, karena sejauli-jauh tersesat, kepada kebenaran jugalah kita akan kembali."

               "Saya pun perlu berdamping dengan abang, kita tidak berpisah lagi, banyak pula kebaikan dan
               faham yang dalam-dalam yang perlu saya ambil dari pada abang Muluk."

               "Sampai mati menjadi sahabat," kata Muluk.
               "Sampai mati menjadi sahabat." kata Zainuddin pula, sambil bersalam-salaman yang lama sekali
               .............
               Seminggu di belakang itu kelihatan Zainuddin dengan Muluk di atas dek kapal "Sloet v/d Beele"
               yang akan berlayar dari Teluk Bayur ke Tanjung Periuk. [154]
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101