Page 105 - kebudayaan
P. 105

dengan tokoh utama orang Tionghoa—Tan Co Lat. Hal ini juga dapat
            dilihat dari perbandingan jumlah tokoh Tionghoa dan Indonesia
            dalam kedua karya tersebut. Tokoh Tionghoa dalam Drama di Boven
            Digul kurang lebih hanya 20% dibandingkan tokoh Indonesia yang
            mencapai 80%. Sementara itu, pada Zonder Lentera tokoh Tionghoa
            lebih dominan. Namun, kedua karya ini memperlihatkan hubungan
            yang bersilangan di antara ras dan bangsa-bangsa tersebut. Dalam
            Zonder Lentera, ketidaktahuan pada makna bahasa yang digunakan
            memunculkan sebuah kesempatan untuk melakukan tipu daya. Dalam
            Drama di Boven Digul, persoalan kebangsaan diungkapkan secara
            eksplisit, sebagaimana diungkapkan oleh Soebaidah, salah satu tokoh
            dalam Drama di Boven Digul.

                “Ya, yang gunaken itu kebanyakan ada kaum Communist atawa yang
                berhaluan anti pada pamerentah. Sadari di Hindia ada timbul gerakan
                Merah, perkataan Hindia Nederland oleh Bumiputera tida digunaken
                lagi, dan aken gantinya orang pake Indonesia, dan perkataan Inlander
                atawa Javaansch diganti dengan Indonesier. Itu sebab maka pamaren-
                tah merasa tida senang aken denger itu perkataan ‘Indonesia’ atawa
                ‘Indonesier’, bukan lantaran itu perkataan ada jahat, hanya sebab yang
                biasa gunaken itu umumnya ada golongan dari partij kiri, nationalisten
                atawa revolutianairen.”


                “Tapi tuan tida boleh anggep, sasuatu orang yang pake perkataan Indonesia
                atawa sebut dirinya Indonesier ada communist, kerna yang dimaksudken
                ‘Indonesia’ bukan cumah daerah Olanda, hanya jajahan Portugees di
                Timor, jajahan Inggris di Noord Borneo, Jazirat Melayu dan laen-laen
                pulo lagi, pun ada termasuk di dalem ini nama, sedang penduduk Bumi-  Buku ini tidak diperjualbelikan.
                putera yang terbagi dalem beberapa puluh bangsa, sekarang bisa disebut
                secara ringkes dengan satu perkataan ‘Indonesier’ seperti juga perkataan
                ‘Europeanen’ biasa digunaken buat samua bangsa yang berdiam di Eu-
                ropa. Dengan pake ini perkataan ‘Indonesia’ dan ‘Indonesier’, kita mau
                coba linyapkan itu pamecahan dan perbedaan, supaya bisa adaken satu




          92     Narasi Kebangsaan dalam ...
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110