Page 205 - kebudayaan
P. 205

Henri Dam yang seorang pemuda Belanda di mata Joyopranoto. Ia
            menganggap kafir kepada orang yang tidak seagama dengannya.
                Kutipan berikut menggambarkan penolakan Joyopranoto ber-
            menantukan orang asing yang tidak seagama dengan dia, sekaligus
            menggambarkan kondisi kebangsaan Hindia Belanda (Indonesia) yang
            amat kritis dalam diri Joyopranoto. Oleh karena itu, ia dituding sesat
            oleh istrinya.

                Astaghfirullah! Tuan opsiner Henri Dam? Apa betul? Belanda totok?
                Bangsa kafir? Siapa yang mau mengawinkan anaknya dengan bangsa
                kafir? Bermantukan dia? Banyak terima kasih. Najis. Tuan Dam memang
                seorang baik-baik. Saya suka. Bukan saya berhati busuk padanya, saya
                dan dia bersahabat dalam pekerjaan. Tapi lain lagi dalam hal agama.
                Agama di atas, persahabatan di bawah. Biar sampai mati. Heran sekali
                bagaimana Mariah bisa jatuh cinta sama bangsa kafir. Bikin jadi kapiran
                ibu dan bapaknya. Bikin malu bangsa Islam (Mukti, 1987: 61).
                Joyopranoto melihat kebangsaannya dari kacamata agama
            yang dianutnya setelah mendapat ilmu agama dari Haji Ibrahim
            dari Banyumas. Islam—sebagai agama yang dianutnya—dilihatnya
            sebagai bentuk kebangsaan yang benar dan semestinya. Akibatnya,
            pandangannya terhadap arti dan wujud kebangsaan yang sebenar-
            nya menjadi tertutup. Joyopranoto tak melihat nasib orang-orang
            pribumi sebangsanya yang hidup dalam kekuasaan kolonial Belanda.
            Hal itu semestinya menimbulkan rasa kebangsaan dan rasa senasib
            sebagai bangsa yang harus bersama-sama berjuang melepaskan diri
            dari cengkeraman kolonial  Belanda. Joyopranoto memang lebih
            beruntung daripada para buruh dan pekerja pabrik lainnya sebab      Buku ini tidak diperjualbelikan.
            ia masih memegang jabatan sebagai mandor pabrik. Sementara itu,
            orang-orang pribumi lainnya menjadi pekerja kasar di pabrik gula









          192    Narasi Kebangsaan dalam ...
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210