Page 136 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 136

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

            menutup sinar matahari. Akibatnya, kampung-kampung yang
            dilewatinya menjadi gelap.

                  Demikianlah sosok kedua elang raksasa itu. Keduanya
            adalah elang yang menakutkan bagi masyarakat Negeri Tifu.
            Oleh karena itu, siapa saja yang melintasi daerah sekitar Negeri
            Tifu harus berhati-hati. Mereka tidak ingin menjadi serangan
            kedua elang itu.
                  Elang betina yang dikenal lebih ganas dibandingkan
            elang jantan. Tiada satupun hewan yang lolos dari serangannya.
            Ikan, tupai, tikus, dan hewan lainnya menjadi santapannya
            setiap hari.
                  Saat sangat lapar, elang betina bahkan akan memangsa
            manusia. Akan tetapi, kedua elang itu tidak pernah memangsa
            manusia yang hidup di sekitar sarangnya. Keduanya hanya
            memangsa manusia jahat yang tidak dikenalnya. Jika ada
            orang jahat yang masuk ke Pulau Buru, elang itu akan sangat
            marah. Begitu pula jika ada orang asing yang melintas di laut
            sekitar Pulau Buru, akan menjadi sasaran elang raksasa.

                  Kabar keganasan elang raksasa itu telah terkenal hingga
            ke negeri lain. Para saudagar yang melintas di sekitar Pulau
            Buru harus berhati-hati. Jika tidak hati-hati, mereka akan
            menjadi santapan kedua elang itu.
                  Pada suatu waktu, sebuah kapal asing terlihat melintas
            di sekitar Pulau Buru. Nakhoda kapal yang telah mengetahui
            kabar keganasan elang raksasa segera berjaga-jaga. Ia memberi
            perintah kepada anak buah kapalnya untuk waspada.
                  “Wahai anak buahku!” teriak nakhoda kapal.
                  “Kita akan melintasi Pulau Buru. Ada elang raksasa yang
            sangat ganas di sini. Segera siapkan tombak untuk melawan
            elang ganas itu. Sebelum menyerang, panaskan tombak agar
            dapat membakar sayap elang itu,” lanjut nakhoda kapal.



                                       125                                                                            125
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141