Page 140 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 140

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru












                       PESAN TERAKHIR SANG IBU


                             Leonora Biloro, S.Pd.




                   ada zaman dahulu kala, di Pulau Buru, hiduplah
               Pseorang ibu dengan dua orang anaknya. Yang satu masih
            kecil, sedangkan yang satunya sudah besar. Untuk memenuhi
            kebutuhan hidup, sang ibu bekerja di kebun. Hasilnya hanya
            cukup untuk makan mereka sehari-hari. Selain berkebun,
            sang ibu mencari ikan ke sungai. Sebuah bubu yang dianyam
            sendiri dipakai untuk menangkap ikan.
                  Suatu hari, langit tampak mendung. Awan menghitam.
            Angin bertiup kencang. Tiba-tiba, hujan turun dengan sangat
            deras. Sungai meluap dan terjadi banjir.
                  Dua hari kemudian, banjir mulai surut. Sungai kembali
            tenang. Keadaan seperti itu pertanda akan banyak ikan yang
            terdampar di dalam sungai.
                  Sang ibu mengajak kedua anaknya itu ke sungai
            untuk menangkap ikan. Mereka membawa bubu. Setiba di
            sungai, mereka mulai memasang bubu di tiga tempat. Sambil
            menunggu waktu yang tepat untuk memeriksa bubu, sang
            ibu  dan kedua anaknya  pergi memungut kayu  bakar  yang
            terdampar di pinggir sungai.

                  Beberapa jam kemudian, bubu siap diangkat. Dari
            tiga buah bubu yang dipasang, hanya satu bubu yang berisi



                                       129                                                                            129
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145