Page 154 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 154
Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru
Sontak warga kaget mendengar kabar itu. Dalam
sekejap, warga satu kampung telah mengerumuni Asrul untuk
mendengar kejadian sebenarnya. Asrul menceritakan kejadian
yang dilihatnya di hutan.
Mendengar kejadian itu, warga segera kembali ke
rumah. Mereka harus menyelamatkan warga mereka yang
tertangkap raksasa. Untuk itu, warga melengkapi diri dengan
golok, tombak, dan panah. Sesaat kemudian, semua warga
telah berbondong-bondong menuju hutan. Mereka akan
mencari raksasa yang telah menangkap warga mereka.
Perjalanan warga sampailah pada puncak gunung,
tempat pasangan raksasa itu tinggal. Di situ, warga melihat
kedua raksasa itu sedang memakan daging hasil tangkapannya.
Melihat kedua raksasa itu sedang memakan daging,
warga menangis iba. Mereka kembali ke kampung dengan
membawa tangan hampa. Mereka tidak berhasil membawa
pulang warga mereka yang ditangkap raksasa itu.
Pada sore hari, semua warga kembali berkumpul
bersama kepala desa. Mereka masih membicarakan kejadian
ditangkapnya warga mereka oleh si raksasa.
“Wahai wargaku, mulai hari ini kita harus berhati-hati
saat pergi ke hutan. Di sana, raksasa telah memakan warga kita.
Jangan kita lengah. Saat pergi ke hutan, jangan terlalu jauh.
Jangan ke puncak gunung tempat tinggal kedua raksasa itu.
Kedua raksasa itu akan kembali lagi mengincar kita semua,”
kata kepala desa mengingati warganya.
“Bagaimana kalau kita membuat perangkap untuk
menangkap raksasa itu?” usul seorang warga.
“Bagaimana menurut warga lain?” tanya kepala desa.
“Kamis setuju,” teriak warga serentak.
143 143