Page 39 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 39

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

            Garuda menghembuskan napas terakhirnya. Burung Garuda
            tewas di gunung Kakusang.

                  Mengetahui kematian burung Garuda, warga sekitar
            beramai-ramai ke gunung Kakusang untuk melihat burung
            itu. Tiba di gunung, mereka melihat burung itu telah mati.
            Segera mereka membawa tubuh burung itu ke kampung untuk
            dikubur.
                  Kematian burung Garuda menjadi duka warga
            kampung. Mereka bersedih hati. Burung yang selama ini
            melindungi mereka telah tewas. Kapal-kapal Belanda telah
            membunuh burung kebanggaan warga Pulau Buru.
                  Gunung tempat burung Garuda, lama-kelamaan,
            disebut sebagai Gunung Kakusang Garuda. Nama itu diberikan
            sebagai bentuk mengenang jasa-jasa burung Garuda yang
            menjadi pelindung Pulau Buru.
                  “Selamat jalan burung Garuda. Kau adalah pahlawan
            bagi kami. Burung yang gagah dan berani. Kau korbankan
            jiwa dan ragamu demi membela tanah air ini. Keberanianmu
            membuat musuh ketakutan. Ketulusan dan keikhlasanmu
            membuat kami meneteskan air mata. Jiwa patriotmu
            membuat kami bangga memilikimu,” ucap warga mengenang
            kepahlawanan burung Garuda.
                  Itulah cerita rakyat dari kampung Wamlana, Pulau
            Buru.

















                                       28                                                                              28
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44