Page 40 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 40

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru












                 BENDERA PUSAKA DI DESA SIAHONI


                           Nining Halimombo, S.Pd.




                   ada masa penjajahan, masyarakat Desa Siahoni
               Pberperang melawan Belanda. Mereka memiliki
            semangat juang yang besar. Satu cita-cita dan harapan mereka
            yakni  mempertahankan  bendera  pusaka.  Mereka  akan
            berjuang mati-matian mempertahankan kemerdekaan walau
            nyawa jadi taruhannya. Pokoknya, merdeka atau mati!
                  Saat itu, Desa Siahoni dipimpin oleh Bapak Arifin
            Kaimudin. Kepala desa bersama dua tokoh kampung yakni
            Mhat Jawa dan Ode Tagu mengajak masyarakat untuk
            mempertahankan kemerdekaan. Mereka mengajak masyarakat
            untuk melawan penjajah Belanda dari kampung mereka.
                  Suatu  ketika,  penjajah  Belanda  tahu  kalau  masyarakat
            Desa Siahoni telah berani melawan mereka. Masyarakat
            kampung Siahoni adalah pemberontak di mata Belanda. Belanda
            marah. Bagi Belanda, masyarakat Siahoni harus ditumpas.

                  Keadaan itu menjadikan masyarakat kampung Siahoni
            menjadi khawatir. Anak-anak dan ibu-ibu sangat ketakutan.
            Mereka masih trauma akan kekejaman Belanda. Belanda tidak
            segan-segan menghukum bahkan menembak masyarakat
            yang mereka tidak sukai.
                  Untuk mencegah serangan Belanda, kepala desa segera



                                       29                                                                              29
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45