Page 102 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 102
http://pustaka-indo.blogspot.com
22
“mengenal” istrinya, Hawa. Dalam agama orang Kanaan
kuno, Baal mengawini bumi dan manusia merayakan ini
dengan ritual orgi, tetapi hosea bersikeras bahwa sejak
adanya perjanjian itu, Yahweh telah menggantikan posisi
Baal dan mengawini orang Israel. Mereka harus mengerti
bahwa Yahwehlah, bukan Baal, yang membawa kesuburan
23
tanah. Dia masih merayu Israel seperti seorang pencinta,
bertekad untuk memikatnya dan memalingkannya dari Baal
yang telah menggodanya:
Maka pada waktu itu, demikianlah firman
TUHAN,
engkau akan memanggil Aku: Suamiku,
dan tak lagi memanggil Aku: Baalku!
Lalu, Aku menjauhkan nama para Baal dari
mulutmu,
maka nama mereka tidak lagi disebut. 24
Jika Amos menyerang kejahatan sosial, Hosea justru
memikirkan hilangnya dimensi batin dalam agama orang
Israel: “pengenalan” Tuhan dikaitkan dengan “hesed”, yang
menyiratkan penyesuaian batin dan kelekatan dengan
Yahweh yang mesti melebihi ketaatan lahiriah.
Hosea memberi kita wawasan mengejutkan tentang cara
para nabi mengembangkan gambaran mereka tentang Tuhan.
Pada awal kariernya, Yahweh tampaknya telah
mengeluarkan sebuah perintah yang mengejutkan. Dia
menyuruh Hosea untuk pergi dan mengawini seorang pelacur
(esheth zeuunim), karena seluruh negeri telah “bersundal
25
hebat dengan membelakangi TUHAN”. Akan tetapi,
tampaknya Tuhan tidak memerintahkan Hosea untuk
menyusur jalan mencari seorang perempuan sundal: esheth
zeuunim (secara harfiah, berarti “seorang istri pelacur”) bisa
berarti seorang perempuan dengan temperamen yang siap
~95~ (pustaka-indo)