Page 105 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 105

http://pustaka-indo.blogspot.com
                   mereka,
                                                             27
                   Baiklah manusia mencium anak-anak lembu!
             Ini  deskripsi  yang  tidak  adil  dan  reduktif  tentang  agama
             orang  Kanaan.  Orang  Kanaan  dan  Babilonia  tidak  pernah
             meyakini bahwa patung-patung dewa mereka itu suci dengan
             sendirinya;  mereka  tidak  pernah  membungkuk  untuk
             menyembah  sebuah  patung  tout  court.  Patung  itu  adalah
             sebuah simbol ketuhanan. Seperti halnya mitos-mitos mereka
             tentang  peristiwa-peristiwa  primordial  yang  tak  bisa
             dibayangkan,  patung-patung  itu  sebenarnya  dibuat  untuk
             mengarahkan  perhatian  penyembah  melampaui  diri  mereka
             sendiri. Patung Marduk di Kuil Esagila dan tugu batu Asyera
             di  Kanaan  tidak  pernah  dipandang  identik  dengan  tuhan-
             tuhan,  namun  sekadar  fokus  yang  membantu  orang
             memusatkan  perhatian  kepada  unsur  transenden  dalam
             kehidupan  manusia.  Sungguhpun  demikian,  para  nabi  sering
             mencela  tuhan-tuhan  tetangga  pagan  mereka  dengan
             penghinaan  yang  sangat  buruk.  Tuhan-tuhan  buatan  ini,
             dalam pandangan mereka, tidak lebih dari sekadar emas dan
             perak;  mereka  ditempa  oleh  seorang  pandai  besi  dalam
             waktu  beberapa  jam;  mereka  punya  mata  tetapi  tidak  bisa
             melihat,  telinga  yang  tidak  bisa  mendengar;  mereka  tidak
             dapat melangkah dan malah harus diangkat oleh penyembah
             mereka;  mereka  kasar  dan  bodoh,  lebih  rendah  daripada
             manusia, tidak lebih baik dari orang-orangan untuk menakut-
             nakuti  burung  di  kebun  mentimun.  Dibandingkan  dengan
             Yahweh, elohim Israel, mereka adalah elilim,  Tiada.  Kaum
             goyim yang menyembah mereka adalah orang-orang bodoh
             dan Yahweh membenci mereka. 28

             Pada  masa  sekarang,  kita  begitu  akrab  dengan  intoleransi
             yang  sayangnya  telah  menjadi  karakteristik  monoteisme
             sehingga kita tidak memandang permusuhan terhadap tuhan-



                            ~98~ (pustaka-indo)
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110