Page 99 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 99
http://pustaka-indo.blogspot.com
sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan.”
Tidak bergeming, Amos berdiri tegak dan menjawab dengan
tegas bahwa dia tidak termasuk golongan penubuat, tetapi
mendapat mandat langsung dari Yahweh: “Aku ini bukan
nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku
ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi,
TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring domba,
dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah
15
terhadap umat-Ku Israel.” Jadi, orang-orang Betel tidak
ingin mendengar pesan Yahweh? Baiklah, tetapi dia
mempunyai ramalan lain buat mereka: istri-istri mereka akan
bergelimang di jalan-jalan dan anak-anak mereka akan
ditebas pedang, dan mereka sendiri akan mati di
pengasingan, jauh dari tanah Israel.
Kesendirian adalah esensi kenabian. Figur seperti Amos
hidup sendirian; dia telah terputus dari ritme dan tugas-tugas
masa lalu. Ini bukanlah sesuatu yang telah dipilihnya,
melainkan sesuatu yang terjadi pada dirinya. Tampak seolah-
olah dia telah dicerabut dari pola kesadaran yang normal dan
tidak bisa lagi melakukan pengendalian diri yang biasa. Dia
dipaksa menjalankan misi kenabian, entah dia
menginginkannya atau tidak. Seperti diungkapkan Amos:
Singa telah mengaum, siapakah yang tidak
takut?
TUHAN Allah telah berfirman, siapakah yang
16
tidak bernubuat?
Amos belum terserap ke dalam nirvana peniadaan diri
seperti Buddha; sebaliknya, Yahweh telah mengambil tempat
egonya dan menggiringnya ke dunia lain. Amos adalah yang
pertama di antara para nabi yang menekankan pentingnya
keadilan sosial dan kasih sayang. Sebagaimana Buddha, dia
sangat sadar akan pedihnya penderitaan manusia. Dalam
~92~ (pustaka-indo)