Page 115 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 115

http://pustaka-indo.blogspot.com
             kebencian  egoistik  kita  dan  membuatnya  menjadi  absolut.
             Teologi ini menggambarkan Tuhan berperilaku persis seperti
             kita, seakan-akan dia hanyalah seorang manusia lain. Tuhan
             semacam  itu  tampaknya  akan  lebih  menarik  dan  populer
             daripada Tuhannya Amos dan Yesaya, yang menuntut kritik
             diri yang keras.


             Orang Yahudi acap dikritik atas kepercayaan bahwa mereka
             adalah  Umat  Pilihan,  namun  para  pengkritik  melakukan
             kesalahan yang sama melalui penyangkalan yang menghasut
             kebencian  terhadap  penyembahan  berhala  di  masa  biblikal.
             Ketiga  agama  monoteistik  telah  mengembangkan  teologi
             keterpilihan yang mirip pada periode-periode berbeda dalam
             sejarah  mereka,  kadang  dengan  akibat  yang  lebih  parah
             daripada  yang  dibayangkan  dalam  kitab  Yosua.  Orang
             Kristen  Barat  khususnya  agak  terlalu  yakin  bahwa  mereka
             adalah  umat  pilihan  Tuhan.  Selama  abad  kesebelas  dan
             kedua  belas,  Pasukan  Salib  mencari  alasan  untuk
             membenarkan  perang  suci  mereka  melawan  Yahudi  dan
             Muslim  dengan  menyebut  diri  sebagai  Umat  Pilihan  baru,
             yang mengambil alih tugas yang telah gagal dijalankan oleh
             Yahudi.  Teologi  keterpilihan  kaum  Calvinis  telah  banyak
             berperan  dalam  mendorong  orang  Amerika  untuk
             mempercayai  bahwa  mereka  sebangsa  dengan  Tuhan.
             Seperti  dalam  Kerajaan  Yehudanya  Yosia,  kepercayaan
             semacam  itu  cenderung  tumbuh  pada  masa  kerawanan
             politik  ketika  orang-orang  dihantui  ketakutan  akan
             kehancuran  mereka  sendiri.  Mungkin  karena  alasan  ini,
             kepercayaan  itu  tampak  mendapatkan  nyawa  baru  dalam
             berbagai  bentuk  fundamentalisme  yang  lazim  di  kalangan
             Yahudi,  Kristen,  dan  Muslim  pada  saat  tulisan  ini  dibuat.
             Tuhan  yang  personal  seperti  Yahweh  dapat  dimanipulasi
             untuk  menegaskan  dirinya  yang  terkepung  dengan  cara  ini,
             sedangkan  tuhan  yang  impersonal  seperti  Brahman  tidak




                            ~108~ (pustaka-indo)
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120