Page 121 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 121

http://pustaka-indo.blogspot.com
             tubuhnya.  Ia  juga  menyerupai  “kemuliaan  [kavod]
                       49
             TUHAN”.   Segera  saat  itu  juga  Yehezkiel  bersujud  dan
             mendengar suara yang ditujukan kepada dirinya.

             Suara  itu  memanggil  Yehezkiel  dengan  sebutan  “anak
             manusia”, seolah-olah untuk menekankan jarak yang kini ada
             antara  manusia  dan  alam  ilahi.  Di  samping  itu,  pertemuan
             dengan  Yahweh  diiringi  dengan  rencana  tindakan  yang
             bersifat  praktis.  Yehezkiel  harus  menyampaikan  firman
             Tuhan  kepada  putra-putra  Israel  yang  membangkang.
             Kualitas  non-manusia  dari  pesan  suci  disampaikan  dalam
             gambaran  yang  keras:  sebuah  tangan  terulur  ke  arah  nabi,
             memegang  sebuah  gulungan  kitab  yang  ditulisi  timbal  balik
             dan  berisikan  nyanyian  ratapan,  keluh  kesah,  dan  rintihan.
             Yehezkiel  diperintahkan  untuk  memakan  gulungan  kitab  itu,
             mencerna  firman  Tuhan  dan  menjadikannya  bagian  dari
             dirinya  sendiri.  Seperti  biasanya,  mysterium  itu  fascinans
             sekaligus  terribile:  gulungan  kitab  itu  ternyata  berasa
             semanis  madu.  Akhirnya,  Yehezkiel  berkata,  “Roh  itu
             mengangkat dan membawa aku, dan aku pergi dengan hati
             panas  dan  dengan  perasaan  pahit,  karena  kekuasaan
                                                  50
             TUHAN  memaksa  aku  dengan  sangat.”   Dia  tiba  di  Tel
             Aviv dan duduk “tertegun” seminggu penuh.

             Pengalaman  aneh  Yehezkiel  menekankan  betapa  telah
             menjadi asing dan tak dikenalnya alam suci itu bagi manusia.
             Dia sendiri dipaksa untuk menjadi tanda bagi keasingan ini.
             Yahweh sering memerintahkannya untuk menyelenggarakan
             peran  aneh,  yang  membuatnya  berlainan  dari  manusia
             normal.  Peran-peran  itu  juga  dirancang  untuk  menunjukkan
             keadaan buruk Israel selama krisis ini dan, pada tataran yang
             lebih  dalam,  memperlihatkan  bahwa  Israel  sendiri  menjadi
             asing  bagi  dunia  pagan.  Kemudian,  ketika  istrinya  wafat,
             Yehezkiel dilarang meratap; dia harus berbaring menghadap



                            ~114~ (pustaka-indo)
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126