Page 126 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 126
http://pustaka-indo.blogspot.com
Bukankah Engkau yang mengeringkan laut,
air samudra raya (tehôm) yang hebat?
yang membuat laut yang dalam menjadi jalan,
supaya orang-orang yang diselamatkan dapat
menyeberang? 57
Yahweh pada akhirnya telah menumbangkan musuh-
musuhnya dalam imajinasi religius orang-orang Israel; di
pengasingan, pesona paganisme menyurut dan agama
Yudaisme telah lahir. Pada suatu masa tatkala kultus Yahweh
diperkirakan secara rasional akan sirna, dia menjadi alat yang
memampukan manusia menemukan harapan di tengah
keadaan yang serbamusykil.
Oleh karena itu, Yahweh telah menjadi satu-satunya Tuhan.
Tak ada upaya untuk meneguhkan klaimnya secara filosofis.
Sebagaimana biasa, teologi baru menjadi sukses bukan
karena ia dapat dibuktikan secara rasional, melainkan karena
keefektifannya mencegah keputusasaan dan mengilhami
harapan. Dalam keadaan tercerabut dan terbuang, kaum
Yahudi tidak lagi merasakan keterputusan dalam kultus
Yahweh sebagai sesuatu yang asing dan mengganggu. Dia
bicara begitu hebat tentang keadaan mereka.
Namun demikian, tak ada yang hebat dalam gambaran
Yesaya Kedua tentang Tuhan. Dia tetap berada di luar
jangkauan pikiran manusia:
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu,
dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,
demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi,
demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu
dan rancangan-Ku dan rancanganmu. 58
Realitas Tuhan berada di luar jangkauan kata-kata atau
konsep. Yahweh juga tidak selalu melakukan apa yang
~119~ (pustaka-indo)