Page 131 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 131
http://pustaka-indo.blogspot.com
bahwa orang Israel kuno telah benar-benar membangun
sebuah kuil megah yang terbuat dari “emas, perak, tembaga,
kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, linen halus, bulu
kambing, kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit
66
lumba-lumba, kayu penaga ...” dan seterusnya. Interpolasi
panjang lebar ini tak pelak mengingatkan pada kisah P
tentang penciptaan. Pada setiap tahapan pembangunan,
Musa “menyaksikan semua pekerjaan”, dan “memberkati”
umat, seperti yang dilakukan Yahweh selama enam hari
penciptaan. Tempat kudus itu dibangun pada hari pertama
bulan pertama tahun itu; Bezazeel, arsitek kuil, mendapat
inspirasi dari ruh Tuhan (ruach elohim) yang juga
memikirkan penciptaan dunia; dan kedua kisah menekankan
67
pentingnya istirahat di hari Sabtu. Pembangunan kuil juga
merupakan simbol keharmonian primordial yang telah ada
sebelum manusia merusak dunia.
Dalam Kitab Ulangan, hari Sabtu dirancang untuk memberi
setiap orang, termasuk para budak, satu hari libur dan untuk
mengingatkan orang-orang Israel tentang peristiwa
68
Pembebasan. P telah memberikan arti penting baru bagi
hari Sabtu: menjadi tindakan meneladani Tuhan dan
mengenang kembali penciptaan dunia. Ketika mereka
menjalani istirahat hari Sabtu, orang Yahudi berpartisipasi
dalam sebuah ritual yang pada awalnya dilakukan oleh Tuhan
sendiri: ini merupakan upaya simbolik untuk menjalani
kehidupan suci. Dalam paganisme kuno, setiap perbuatan
manusia meniru perbuatan para dewa, namun kultus Yahweh
telah membukakan jurang pemisah yang dalam antara alam
ilahi dan manusia. Kini, orang Yahudi diminta untuk lebih
mendekati Yahweh dengan menaati Taurat Musa. Kitab
Ulangan telah mendaftar sejumlah hukum wajib, yang
mencakup Sepuluh Perintah Tuhan. Selama dan segera
~124~ (pustaka-indo)