Page 135 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 135

http://pustaka-indo.blogspot.com
             satu-dua kejadian orang Yahudi dan Yunani menggabungkan
             Yahweh dengan salah satu dewa-dewa Yunani.

             Akan tetapi, kebanyakan orang Yahudi tetap menyendiri dan
             ketegangan tumbuh antara orang Yahudi dan Yunani di kota-
             kota  Timur  Tengah  yang  telah  terhelenisasi.  Di  dunia  kuno,
             agama  bukanlah  persoalan  pribadi.  Dewa-dewa  sangat
             penting bagi perkotaan, dan diyakini bahwa dewa-dewa akan
             mencabut  perlindungannya  jika  pemujaan  terhadap  mereka
             diabaikan.  Orang  Yahudi,  yang  mengklaim  bahwa  dewa-
             dewa  ini  tidak  ada,  disebut  “ateis”  dan  musuh  masyarakat.
             Pada abad kedua SM, permusuhan meningkat: Di Palestina
             bahkan  timbul  pemberontakan  ketika  Antiokhia  Epiphanes,
             gubernur  Seleukia,  berupaya  melakukan  Helenisasi  atas
             Yerusalem dan memperkenalkan kultus Zeus di kuil. Orang
             Yahudi  mulai  menerbitkan  literatur  mereka  sendiri,  yang
             menjelaskan  bahwa  hikmat  bukanlah  kecerdasan  Yunani,
             melainkan  ketakutan  kepada  Yahweh.  Literatur  hikmat
             menjadi genre yang mantap di Timur Tengah; berupaya untuk
             mendalami  makna  hidup,  bukan  dengan  refleksi  filosofis,
             melainkan  dengan  mencari  cara  terbaik  untuk  menjalani
             hidup. Literatur ini sering bersifat pragmatis. Penyusun Kitab
             Amsal, yang menulis pada abad ketiga SM, melangkah lebih
             jauh  dan  menyarankan  bahwa  hikmat  merupakan  rencana
             yang  telah  dibuat  Tuhan  saat  dia  menciptakan  dunia  dan,
             dengan  demikian,  merupakan  ciptaannya  yang  pertama.
             gagasan  ini  menjadi  sangat  penting  bagi  generasi  awal
             Kristen, sebagaimana akan kita lihat pada Bab 4. Pengarang
             mempersonifikasikan  hikmat  sehingga  ia  seolah  menjadi
             sosok tersendiri:

                   TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan
                   pekerjaan-Nya,
                   sebagai    perbuatan-Nya    yang   pertama-tama
                   dahulu kala.


                            ~128~ (pustaka-indo)
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140