Page 136 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 136
http://pustaka-indo.blogspot.com
sudah pada zaman purbakala aku dibentuk,
pada mula pertama, sebelum bumi ada ….
Aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan,
setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya,
dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya;
aku bermain-main di atas muka bumi-Nya,
dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku. 70
Namun, hikmat bukanlah suatu wujud suci, melainkan secara
spesifik dikatakan telah diciptakan Tuhan. Dia mirip dengan
“kemuliaan” Tuhan, yang dijelaskan oleh para penulis tradisi
P, mewakili rencana Tuhan bahwa manusia dapat meraih
pandangan sekilas tentang penciptaan dan persoalan-
persoalan manusia: penulis menampilkan hikmat (Hokhmah)
berseru nyaring di jalan-jalan, mengimbau umat agar takut
kepada Yahweh. Pada abad kedua SM, Yesus bin Sirakh,
seorang Yahudi Yerusalem yang saleh, melukiskan potret
yang serupa tentang hikmat. Dia membuatnya berdiri di
hadapan Majelis Suci dan menyenandungkan puja-pujinya
sendiri: dia keluar dari mulut Yang Mahatinggi sebagai
Firman suci yang dengannya Tuhan menciptakan dunia; dia
hadir dalam setiap ciptaan, tetapi mengambil tempat berdiam
yang menetap di tengah-tengah orang Israel. 71
Sebagaimana “kemuliaan” Yahweh, figur hikmat merupakan
simbol aktivitas Tuhan di dunia. Orang Yahudi menumbuhkan
gagasan yang begitu agung tentang Yahweh sehingga sulit
membayangkan dia campur tangan langsung dalam persoalan
manusia. Seperti P, mereka lebih suka membedakan Tuhan
yang bisa kita ketahui dan alami dari realitas suci itu sendiri.
Tatkala kita membaca tentang hikmat suci yang
meninggalkan Tuhan untuk menyusuri dunia mencari
manusia, sulit untuk tidak teringat pada dewi-dewi pagan
semacam Isytar, Anat, dan Isis yang turun dari alam suci
dengan membawa misi penyelamatan. Dalam Hikmat
~129~ (pustaka-indo)