Page 132 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 132
http://pustaka-indo.blogspot.com
setelah pengasingan, hukum ini diuraikan menjadi undang-
undang rumit yang terdiri atas 613 perintah (mitzvot) dalam
Pentateukh. Petunjuk-petunjuk terperinci ini tampak
melemahkan semangat bagi orang luar dan telah ditampilkan
secara yang sangat negatif dalam polemik Perjanjian Baru.
Orang Yahudi tidak merasakan itu sebagai beban yang berat,
seperti yang cenderung dibayangkan orang Kristen, tetapi
sebagai cara simbolik untuk hidup dalam kehadiran Tuhan.
Dalam Kitab Ulangan, hukum-hukum tentang makanan
69
merupakan simbol status khusus orang Israel. P juga
memandangnya sebagai upaya ritualisasi untuk ikut memiliki
kesucian Tuhan, menyembuhkan derita keterpisahan antara
manusia dengan yang ilahi. Watak manusia bisa disucikan
ketika orang Israel meneladani tindakan-tindakan kreatif
Tuhan dengan memisahkan susu dari daging, yang bersih dari
yang kotor, dan hari Sabtu dari hari-hari lain dalam seminggu.
Karya tradisi P dimasukkan ke dalam Pentateukh bersama
tulisan-tulisan dari J, E, dan D. Ini merupakan pengingat
bahwa setiap agama besar terdiri dari sejumlah visi dan
spiritualitas yang independen. Sebagian Yahudi selalu merasa
lebih tertarik kepada Tuhan Deuteronomis, yang telah
memilih Israel untuk dipisahkan secara agresif dari goyim;
sebagian lainnya memperluas ini menjadi mitos-mitos Ratu
Adil yang menanti datangnya hari Yahweh di akhir zaman,
ketika dia akan mengangkat derajat orang Israel dan
menghinakan bangsa-bangsa lain. Kisah-kisah mitologis ini
cenderung melihat Tuhan sebagai wujud yang sangat jauh.
Telah disepakati bahwa setelah pengasingan, era kenabian
sudah berakhir. Tak perlu lagi ada kontak langsung dengan
Tuhan: hal itu hanya dicapai dalam visi-visi simbolik yang
dinisbahkan kepada figur-figur besar di masa yang silam,
seperti enok dan Daniel.
~125~ (pustaka-indo)

