Page 127 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 127
http://pustaka-indo.blogspot.com
diharapkan umatnya. Dalam suatu ayat yang sangat berani,
yang memiliki arti khusus pada masa sekarang, nabi
meramalkan suatu masa ketika Mesir dan Asyur juga akan
menjadi negeri Yahweh, selain Israel. Yahweh akan berkata,
“Diberkatilah Mesir, umat-Ku, dan Asyur, buatan tangan-Ku,
59
dan Israel milik pusaka-Ku.” Dia telah menjadi simbol
realitas transenden yang menjadikan tafsiran sempit tentang
konsep bangsa pilihan tampak picik dan tak pantas.
Ketika Cyrus, Raja Persia, menaklukkan Imperium Babilonia
pada 539 SM, para nabi tampak seolah-olah telah
dibebaskan. Cyrus tidak memaksakan dewa-dewa Persia
kepada rakyatnya yang baru, dia bahkan menyembah di Kuil
Marduk ketika memasuki Babilonia dengan kemenangan.
Dia juga mengembalikan patung-patung dewa milik bangsa
yang dikalahkan Babilonia ke tanah air mereka. Kini, ketika
dunia telah terbiasa dengan kerajaan besar internasional,
Cyrus mungkin tidak perlu lagi menggunakan metode
deportasi yang lama. Akan lebih mudah jika dia membiarkan
rakyatnya menyembah dewa-dewa mereka sendiri di
wilayah mereka masing-masing. Di seluruh imperiumnya, dia
mendorong pemulihan kuil-kuil kuno, berulang-ulang
mengklaim bahwa dewa-dewa mereka yang telah
menugaskan itu kepadanya. Dia merupakan teladan sikap
toleran dan keluasan visi dalam sebagian dari agama pagan.
Pada tahun 538, Cyrus mengeluarkan ketetapan yang
mengizinkan orang Yahudi untuk pulang ke Yehuda dan
membangun kembali kuil mereka sendiri. Akan tetapi,
kebanyakan mereka memilih untuk menetap: sejak saat itu
hanya sekelompok kecil yang tinggal di Tanah yang
Dijanjikan. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa 42.360
orang Yahudi meninggalkan Babilonia dan Tel Aviv untuk
pulang ke tanah air, tempat mereka memaksakan Yudaisme
Baru kepada saudara-saudara mereka yang masih tertinggal
~120~ (pustaka-indo)