Page 122 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 122

http://pustaka-indo.blogspot.com
             ke  satu  sisi  selama  390  hari  dan  ke  sisi  lainnya  selama  40
             hari;  kemudian  dia  diharuskan  mengemasi  barangnya  dan
             berjalan  di  seputar  Tel  Aviv  bagaikan  seorang  pengungsi,
             tanpa  kota  tujuan  yang  pasti.  Yahweh  menimpakan  kepada
             dirinya  derita  kecemasan  yang  berat  sehingga  dia
             terbelenggu  rasa  gelisah  dan  keinginan  berpindah-pindah
             tanpa  henti.  Pada  kesempatan  lain,  dia  terpaksa  makan
             kotoran  manusia  sebagai  simbol  kelaparan  yang  harus
             diderita   penduduk   negerinya   selama   pengepungan
             Yerusalem. Yehezkiel telah menjadi ikon keterputusan radikal
             yang  terdapat  dalam  kultus  Yahweh:  tak  ada  sesuatu  yang
             bisa  diterima  begitu  saja,  dan  respons-respons  yang  normal
             pun disangkal.

             Visi  pagan,  di  sisi  lain,  justru  merayakan  ketersambungan
             yang dirasakan hadir antara dewa-dewa dan alam semesta.
             Yehezkiel  tak  menemukan  sesuatu  yang  menenangkan  di
             dalam  agama  kuno,  yang  biasa  disebutnya  “keji”.  Dalam
             salah  satu  pengalaman  penampakan  ilahinya,  dia  dibimbing
             mengelilingi  Kuil  Yerusalem.  Dia  terkejut  menyaksikan
             bahwa,  meskipun  tengah  berada  di  ambang  kehancuran,
             ternyata orang-orang Yehuda masih tetap menyembah dewa-
             dewa  pagan  di  kuil  Yahweh.  Kuil  itu  sendiri  telah  berubah
             menjadi  tempat  menyeramkan;  dinding-dinding  ruangannya
             penuh  gambar-gambar  binatang  melata  dan  binatang-
             binatang lain yang menjijikkan; tetua kaum Israel melakukan
             ritus  “keji”  dalam  cahaya  remang-remang,  hampir  seperti
             tengah  melakukan  hubungan  seks  gelap:  “Kaulihatkah,  hai
             anak manusia, apa yang dilakukan oleh tuatua kaum Israel di
             dalam  kegelapan,  masing-masing  di  dalam  kamar  tempat
                                  51
             ukiran-ukiran  mereka?”   Di  ruangan  lain,  ada  perempuan-
             perempuan yang menangisi penderitaan Dewa Tamus. Yang
             lainnya  menyembah  matahari,  dengan  memunggungi  kuil
             Yahweh.  Akhirnya,  nabi  menyaksikan  kereta  perang  aneh



                            ~115~ (pustaka-indo)
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127