Page 148 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 148

http://pustaka-indo.blogspot.com
             menjadi tidak sempurna. 85


             Bagaimana  wujud  transenden  dan  tak  terpahami  ini  terkait
             dengan dunia? Para rabi mengekspresikan perasaan mereka
             tentang  ini  dalam  sebuah  paradoks:  “Tuhan  adalah  tempat
                                                          86
             dunia,  namun  dunia  bukanlah  tempat  Tuhan.”   Tuhan
             meliputi  dan  mencakup  dunia,  tetapi  dia  tidak  hidup  di
             dalamnya  sebagaimana  halnya  makhluk.  Dalam  gambaran
             favorit  mereka  lainnya,  dikatakan  bahwa  Tuhan  mengisi
             dunia  seperti  jiwa  memenuhi  tubuh:  dia  menghidupi  tetapi
             melampauinya.  Mereka  juga  berkata  bahwa  Tuhan  seperti
             penunggang  kuda:  ketika  berada  di  atas  kuda,  penunggang
             bergantung pada binatang itu, tetapi dia lebih unggul daripada
             kuda  dan  memegang  kontrol  lewat  tali  kekang.  Semua  ini
             hanyalah  gambaran  dan,  tak  pelak,  memang  tidak  sepadan.
             Semua  ini  hanyalah  ungkapan  imajinatif  tentang  “sesuatu”
             yang  agung  dan  tak  terdefinisikan  yang  di  dalamnya  kita
             hidup dan bergerak dan mewujud. Ketika mereka berbicara
             tentang kehadiran Tuhan di bumi, mereka secara hati-hati—
             seperti  halnya  para  penulis  Alkitab—membedakan  antara
             jejak-jejak kehadiran Tuhan yang dia izinkan untuk kita lihat
             dengan  misteri  ilahi  yang  lebih  agung  dan  tidak  bisa
             dijangkau.  Mereka  menyamakan  gambaran  “kemuliaan”
             (kavod)  YHWH  dengan  Roh  Kudus,  yang  terus-menerus
             mengingatkan  bahwa  Tuhan  yang  kita  alami  tidak
             bersesuaian dengan esensi Realitas Suci itu sendiri.

             Salah  satu  sinonim  kata  Tuhan  yang  mereka  sukai  adalah
             Shekinah,  yang  berasal  dari  bahasa  Ibrani  shakan,  tinggal
             bersama  atau  menegakkan  kemah.  Kini,  tatkala  Kuil  telah
             runtuh, citra Tuhan yang telah menemani orang Israel dalam
             pengembaraan  mereka  memberi  petunjuk  tentang  Tuhan
             yang  bisa  dijangkau.  Beberapa  di  antara  mereka  berkata
             bahwa  Shekinah,  yang  selalu  berada  bersama  umatnya  di



                            ~141~ (pustaka-indo)
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153