Page 151 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 151

http://pustaka-indo.blogspot.com
             Usaha semacam itu akan mengurangi kandungan maknanya.
             Alih-alih, mereka harus membiarkan pelaksanaan mitzvot ini
             mendorong  mereka  masuk  ke  dalam  kesadaran  tentang
             limpahan  kasih  Ilahi:  “Israel  dicintai!  Alkitab  melingkupinya
             dengan  mitzvot:  tfillin  di  kepala  dan  tangan,  mezuzah  di
                                                 94
             pintu,  dan  tzitzit  di  pakaian  mereka.”   Tanda-tanda  ini
             bagaikan  mutiara  yang  dihadiahkan  seorang  raja  kepada
             istrinya  untuk  menambah  kecantikan  sang  istri  di
             hadapannya.  Ini  tidaklah  mudah.  Talmud  memperlihatkan
             bahwa sebagian orang mempertanyakan apakah Tuhan telah
             membuat banyak perbedaan di dalam dunia yang gelap ini. 95
             Spiritualitas  para  rabi  menjadi  normatif  dalam  Yudaisme,
             bukan  hanya  di  kalangan  mereka  yang  telah  meninggalkan
             Yerusalem  melainkan  juga  di  kalangan  orang  Yahudi  yang
             hidup di diaspora. Ini bukan karena ia didasarkan pada suatu
             pandangan  teoretis:  banyak  praktik  Taurat  yang  tidak
             memiliki  alur  logika.  Agama  para  rabi  itu  diterima  karena
             sifatnya  yang  praktis.  Visi  para  rabi  telah  mencegah  umat
             jatuh ke dalam keputusasaan.

             Namun,  jenis  spiritualitas  ini  hanya  ditujukan  kepada  kaum
             pria  sebab  kaum  perempuan  tidak  dibutuhkan—dan  karena
             itu  tidak  diizinkan—untuk  menjadi  rabi,  mempelajari  Taurat,
             atau  berdoa  di  sinagoga.  Agama  Tuhan  menjadi  bersifat
             patriarkal  seperti  kebanyakan  ideologi  lain  pada  zaman  itu.
             Peran  kaum  perempuan  terbatas  hanya  untuk  menjaga
             kesucian ritual rumah mereka. Orang Yahudi telah semenjak
             lama  menyucikan  penciptaan  dengan  cara  memilah  bagian-
             bagiannya  yang  beragam,  dan  dalam  semangat  ini  kaum
             perempuan  diturunkan  ke  suatu  kawasan  terpisah  dari  laki-
             laki,  sebagaimana  mereka  memisahkan  susu  dari  daging  di
             dapur  mereka.  Secara  praktis,  ini  berarti  bahwa  kaum
             perempuan  dipandang  inferior.  Meskipun  para  rabi
             mengajarkan bahwa kaum perempuan diberkati Tuhan, tetapi



                            ~144~ (pustaka-indo)
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156