Page 157 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 157
http://pustaka-indo.blogspot.com
mengerikan.
Akan tetapi, meski dalam skandal ini seorang Mesias mati
seperti pelaku kriminal biasa, para muridnya tidak merasa
bahwa keimanan mereka terhadapnya adalah sesuatu yang
keliru. Ada kabar angin menyatakan bahwa dia telah bangkit
dari kematian. Sebagian lagi mengatakan bahwa makamnya
ditemukan kosong tiga hari setelah peristiwa penyalibannya;
yang lain mengaku telah melihatnya, dan dalam suatu
kesempatan lima ratus orang menyatakan telah melihatnya
secara serempak. Para muridnya percaya bahwa dia akan
segera kembali untuk menahbiskan Kerajaan Tuhan, dan—
karena kepercayaan semacam itu tidak dianggap
menyimpang—sekte mereka diterima sebagai sekte Yahudi
yang autentik, bahkan dalam pandangan tokoh sekaliber Rabi
Gamaliel, cucu Hillel dan salah seorang tannaim yang paling
disegani. Para pengikutnya beribadah di Kuil setiap hari
dengan tata cara peribadatan Yahudi. Namun, akhirnya
Israel Baru yang diilhami oleh kehidupan, kematian, dan
kebangkitan Yesus, akan menjadi sebuah kepercayaan non-
Yahudi yang mengembangkan konsepsinya sendiri yang khas
tentang Tuhan.
Pada saat kematian Yesus sekitar tahun 30 M, orang Yahudi
merupakan monoteis yang bersemangat sehingga tak
seorang pun berharap sang Mesias merupakan figur suci: dia
hanyalah manusia biasa, meski istimewa. Sebagian rabi
menduga bahwa nama dan identitasnya telah diketahui Tuhan
sejak zaman azali. Karenanya, dalam pemahaman semacam
itu, sang Mesias bisa dikatakan telah “bersama Tuhan” sejak
sebelum awal waktu melalui cara simbolik yang serupa
dengan figur hikmat suci dalam Kitab Amsal dan
Pengkhotbah. Orang Yahudi berharap sang Mesias, Yang
Diurapi, adalah keturunan Raja Daud yang, sebagai raja dan
~150~ (pustaka-indo)