Page 159 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 159
http://pustaka-indo.blogspot.com
Yohanes Pembaptis langung mengenali Yesus sebagai
Mesias (Al-Masih). Apa yang kemudian kita dengar adalah
bahwa Yesus mulai mengajar ke segala kota dan desa di
Galilea seraya memaklumatkan: “Kerajaan Allah sudah
dekat!” 2
Telah banyak spekulasi tentang karakter sejati misi Yesus.
Sangat sedikit dari kata-kata aktualnya yang sempat terekam
dalam Injil, dan banyak di antara bahan-bahan itu telah
dipengaruhi oleh perkembangan selanjutnya yang terjadi di
gereja-gereja yang didirikan oleh Paulus setelah kematian
Yesus. Akan tetapi, terdapat petunjuk yang mengarah
kepada karakter Yahudi yang esensial dalam kariernya.
Telah dikemukakan bahwa penyembuh iman merupakan
figur religius yang lazim di Galilea: seperti Yesus, mereka dari
kaum papa, yang berkhotbah, menyembuhkan orang sakit,
dan mengusir ruh jahat. Seperti Yesus lagi, orang-orang suci
Galilea ini sering memiliki sejumlah besar murid wanita. Yang
lain berpendapat bahwa Yesus barangkali adalah seorang
Farisi dari aliran yang sama dengan Hillel—seperti halnya
Paulus, yang telah memaklumatkan diri sebagai pengikut
Farisi sebelum beralih ke Kristen dan konon pernah ikut
3
dalam kelompok Rabi Gamaliel. Tentu saja ajaran Yesus
sesuai dengan garis-garis besar ajaran Farisi, karena dia juga
percaya bahwa derma dan kasih sayang merupakan mitzvot
terpenting. Seperti kaum Farisi, dia taat kepada Taurat dan
dikabarkan telah mengajarkan ketaatan yang lebih keras
dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya yang sezaman. 4
Dia juga mengajarkan suatu versi hukum emas Hillel, ketika
mengatakan bahwa keseluruhan hukum Taurat dapat
diringkas menjadi satu ungkapan: “Segala sesuatu yang kamu
kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah
demikian juga kepada mereka.” 5
~152~ (pustaka-indo)