Page 169 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 169

http://pustaka-indo.blogspot.com
             menggantikan  Taurat  sebagai  wahyu  pokok  Tuhan  tentang
                                 15
             dirinya  kepada  dunia.   Tidaklah  mudah  untuk  mengetahui
             secara persis apa yang dia maksudkan dengan hal ini. Surat-
             surat Paulus lebih merupakan jawaban kontekstual terhadap
             persoalan-persoalan  tertentu  daripada  uraian  koheren  atas
             sebuah  teologi  yang  utuh.  Dia  tentunya  percaya  bahwa
             Yesus  adalah  seorang  Mesias:  kata  “Kristus”  adalah
             terjemahan  dari  bahasa  Ibrani  Massiach,  Yang  Diurapi.
             Paulus juga berbicara tentang Yesus sang manusia seakan-
             akan dia lebih dari seorang manusia biasa, meskipun, sebagai
             orang  Yahudi,  Paulus  tidak  percaya  bahwa  Yesus  adalah
             inkarnasi Tuhan. Dia selalu memakai kata “di dalam Kristus”
             untuk  menjelaskan  pengalamannya  tentang  Yesus:  orang
             Kristen hidup “di dalam Kristus”; mereka dibaptis ke dalam
                                                    16
             kematiannya;  gereja  membentuk  tubuhnya.   Ini  bukanlah
             kebenaran yang ingin dijabarkan Paulus secara logis. Seperti
             banyak  orang  Yahudi  lainnya,  dia  kurang  menghargai
             rasionalisme   Yunani,   yang   digambarkannya   sebagai
                                 17
             “kekonyolan” semata.   Adalah  suatu  pengalaman  subjektif
             dan mistik yang membuatnya mengilustrasikan Yesus sebagai
             semacam atmosfer yang di dalamnya “kita hidup, bergerak,
                           18
             dan  berwujud”.   Yesus  telah  menjadi  sumber  pengalaman
             keagamaan Paulus. Dengan demikian, dia berbicara tentang
             Yesus  dalam  cara  yang  mungkin  dipakai  oleh  orang
             sezamannya untuk membicarakan Tuhan.


             Tatkala  Paulus  menjelaskan  tentang  iman  yang  telah
             diilhamkan  kepadanya,  dia  mengatakan  bahwa  Yesus  telah
                                                            19
             menderita  dan  wafat  “demi  dosa-dosa  kita”.   Ini
             memperlihatkan bahwa sejak awal sekali, pengikut-pengikut
             Yesus  yang  dikejutkan  oleh  skandal  kematiannya  telah
             menjelaskan  peristiwa  itu  dengan  mengatakan  bahwa
             bagaimanapun itu adalah demi kepentingan kita. Dalam Bab



                            ~162~ (pustaka-indo)
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174