Page 171 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 171
http://pustaka-indo.blogspot.com
diwujudkan di masa depan seperti dalam bodhisattva,
melainkan merupakan suatu fait accompli. Paulus
menyatakan bahwa pengurbanan Yesus adalah hal yang
unik. Meskipun dia percaya bahwa penderitaan yang
dipikulnya atas nama orang lain adalah bermanfaat, Paulus
cukup jelas menyatakan bahwa penderitaan dan kematian
21
Yesus berada dalam tataran yang berbeda. Ada potensi
bahaya di sini. Buddha yang tak terhitung banyaknya dan
avatar-avatar paradoksikal yang sukar dipahami, semuanya
tetap tunduk pada realitas tertinggi yang tidak dapat
diekspresikan secara memadai dalam bentuk apa pun. Akan
tetapi, Inkarnasi tunggal dalam Kristen—yang menyiratkan
bahwa seluruh realitas Tuhan yang tidak ada habisnya itu
telah bermanifestasi hanya dalam diri seorang manusia—
bisa membawa pada bentuk pemberhalaan yang mentah.
Yesus telah mengajarkan bahwa “kuasa-kuasa” Tuhan tidak
cuma untuk dirinya. Paulus mengembangkan wawasan ini
dengan mengatakan bahwa Yesus merupakan contoh
pertama dari bentuk kemanusiaan baru. Tidak saja dia telah
berhasil mengerjakan segala hal yang telah gagal diraih oleh
Israel lama, tetapi dia pun telah menjadi adâm baru,
kemanusiaan baru yang di dalamnya seluruh manusia,
22
termasuk goyim, ikut berpartisipasi. lagi-lagi, ini bukanlah
sesuatu yang berbeda dari kepercayaan kaum Buddhis
bahwa, seluruh Buddha telah menjadi satu dengan Yang
Mutlak, cita-cita manusia adalah terlibat dalam ke-Buddha-
an.
Dalam suratnya kepada Jemaat di Filipi, Paulus mengutip apa
yang secara umum dianggap sebagai himne Kristen paling
awal yang mengangkat beberapa persoalan penting. Dia
berkata kepada para pengikutnya bahwa mereka harus
memiliki sikap pengurbanan diri yang sama dengan Yesus:
~164~ (pustaka-indo)