Page 185 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 185
http://pustaka-indo.blogspot.com
Ada suatu bencana yang oleh kaum Gnostik dijelaskan
melalui berbagai cara berbeda. Sebagian di antara mereka
berkata bahwa Sophia (hikmat), pancaran terakhir, jatuh dari
surga karena dia mengilhami pengetahuan terlarang tentang
Tuhan Tertinggi yang tak dapat dijangkau. Disebabkan
kepongahannya, dia jatuh dari Pleroma, kesedihan dan
kepiluannya membentuk dunia materi. Terasing dan tersasar,
Sophia berkelana ke seluruh kosmos, rindu untuk kembali ke
Sumber sucinya. Percampuran gagasan-gagasan Timur dan
pagan ini mengekspresikan keyakinan pokok kaum Gnostik
bahwa dunia kita dalam pengertian tertentu merupakan
bentuk lain dari langit, lahir dari ketidaktahuan dan
ketercerabutan. Kaum Gnostik lain mengajarkan bahwa
“Tuhan” tidak menciptakan dunia materi, karena dia tidak
ada hubungan apa pun dengan materi yang rendah. Dunia
materi merupakan hasil karya aeon-aeon, yang mereka
sebut sebagai demiourgos atau Pencipta. Dia cemburu
kepada “Tuhan” dan ingin menjadi pusat Pleroma.
Akibatnya, dia jatuh dan menciptakan dunia untuk menantang
saingannya. Dalam penjelasan Valentinus, dia “menciptakan
langit tanpa pengetahuan; dia membentuk manusia dalam
ketidaktahuan tentang manusia; dia menghadirkan bumi
35
tanpa memahami bumi”. Akan tetapi, logos, jenis aeon
yang lain, datang untuk menyelamatkan dan turun ke bumi,
mengambil bentuk fisik sebagai Yesus untuk mengajarkan
kepada manusia cara kembali kepada Tuhan. Jenis Kristen
seperti ini pada akhirnya ditindas, tetapi akan kita lihat bahwa
beberapa abad kemudian orang Yahudi, Kristen, dan Muslim
akan kembali kepada mitologi semacam ini, dengan alasan
bahwa mitologi itu mengungkapkan pengalaman keagamaan
mereka tentang “Tuhan” secara lebih akurat dibandingkan
dengan teologi ortodoks.
Mitos-mitos ini tak pernah dimaksudkan sebagai uraian
~178~ (pustaka-indo)