Page 193 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 193

http://pustaka-indo.blogspot.com
             mengenal Tuhan karena ia ikut memiliki watak keilahiannya.
             Kontemplasi tentang logos merupakan sesuatu yang alamiah
             bagi  kita,  sebab  semua  makhluk  spiritual  (logikoi)  pada
             dasarnya  setara  satu  sama  lain.  Ketika  semua  telah  gagal,
             hanya jiwa manusia Yesus Kristus yang tetap bisa bertahan
             di  alam  suci  seraya  berkontemplasi  tentang  Firman  Tuhan,
             dan  jiwa  kita  sendiri  setara  dengan  jiwanya.  Kepercayaan
             pada  kesucian  manusia  Yesus  hanya  merupakan  sebuah
             fase; ia akan membantu perjalanan kita, tetapi pada akhirnya
             akan lepas ketika kita telah bertemu muka langsung dengan
             Tuhan.

             Pada  abad  kesembilan,  gereja  mencela  beberapa  gagasan
             Origen  sebagai  bid‘ah.  Baik  Origen  maupun  Clement  tidak
             percaya bahwa Tuhan telah menciptakan alam dari ketiadaan
             (ex  nihilo),  yang  dalam  perkembangan  selanjutnya  akan
             menjadi doktrin Kristen ortodoks. Pandangan Origen tentang
             keilahian Yesus dan penyelamatan umat manusia jelas tidak
             sejalan  dengan  ajaran  resmi  Kristen:  dia  tidak  percaya
             bahwa  kita  telah  “diselamatkan”  oleh  kematian  Kristus,
             tetapi  meyakini  bahwa  kita  dapat  naik  menuju  Tuhan  atas
             usaha kita sendiri. Persoalannya adalah, tatkala Origen dan
             Clement  menulis  dan  mengajarkan  Platonisme  Kristen
             mereka, belum  ada  doktrin  resmi.  Tak  seorang  pun  betul-
             betul mengetahui apakah Tuhan telah menciptakan alam atau
             apakah  seorang  manusia  bisa  menjadi  tuhan.  Peristiwa-
             peristiwa  yang  bergejolak  pada  abad  keempat  dan  kelima
             membawa  pada  sebuah  definisi  tentang  kepercayaan
             ortodoks  hanya  setelah  melewati  suatu  pertarungan  yang
             mengenaskan.

             Mungkin Origen paling dikenal karena tindakannya mengebiri
             diri  sendiri.  Di  dalam  Injil,  Yesus  mengatakan  bahwa
             beberapa  orang  telah  mengebiri  diri  mereka  sendiri  demi




                            ~186~ (pustaka-indo)
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198