Page 230 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 230

http://pustaka-indo.blogspot.com
             karena mereka itu tidak membentuk tiga macam pikiran yang
             terpisah,  tetapi  masing-masing  mengisi  keseluruhan  pikiran
             dan  mencakup  dua  yang  lain:  “Saya  ingat  bahwa  saya
             mempunyai  ingatan,  pengertian,  dan  kehendak;  saya
             mengerti bahwa saya mengerti, berkehendak, dan mengingat.
             Saya  menghendaki  kehendak,  ingatan,  dan  pengertian  saya
                    38
             sendiri.”   Seperti  Trinitas  Ilahi  yang  digambarkan  oleh
             Kapadokian, ketiga unsur itu, dengan demikian, “membentuk
             satu hidup, satu pikiran, satu esensi”. 39


             Akan  tetapi,  pemahaman  tentang  cara  kerja  pikiran  kita  ini
             baru merupakan langkah pertama: trinitas yang kita temukan
             dalam  diri  kita  bukanlah  Tuhan  itu  sendiri,  melainkan  jejak
             dari  Tuhan  yang  telah  membuat  kita.  Baik  Athanasius
             maupun  Gregory  dari  Nyssa  telah  membuat  perumpamaan
             bayangan  cermin  untuk  menjelaskan  kehadiran  Tuhan  di
             dalam jiwa manusia, dan untuk memahami ini dengan benar
             kita  mesti  mengingat  kembali  bahwa  orang  Yunani  percaya
             bahwa  bayangan  cermin  itu  nyata,  terbentuk  ketika  cahaya
             mata  seorang  pengamat  berpadu  dengan  cahaya  yang
             dipantulkan  dari  objek  dan  dicerminkan  di  atas  permukaan
                  40
             kaca.  Agustinus percaya bahwa trinitas dalam pikiran juga
             merupakan bayangan yang mencakup kehadiran Tuhan dan
                                  41
             diarahkan  kepadanya.   Akan  tetapi,  bagaimana  kita
             melampaui bayangan ini, yang terpantul seperti pada sebuah
             cermin  gelap,  kepada  Tuhan  sendiri?  Besarnya  jarak  yang
             membentang antara Tuhan dan manusia tidak bisa ditempuh
             oleh  usaha  manusia  saja.  Hanya  karena  Tuhan  telah
             mendatangi  kita  melalui  manusia  yang  menubuhi  Firman,
             maka  kita  bisa  memulihkan  citra  Tuhan  di  dalam  diri  kita,
             yang telah dirusak dan cacat oleh dosa. Kita membuka diri
             kepada aktivitas ilahi yang akan mentransformasi kita melalui
             tiga  macam  disiplin,  yang  oleh  Agustinus  disebut  trinitas



                            ~223~ (pustaka-indo)
   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235