Page 232 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 232

http://pustaka-indo.blogspot.com
             terbenam  oleh  gairah  dan  emosi,  tatkala  Tuhan  terlupakan
             dan  makhluk-makhluk  saling  cumbu  tanpa  malu  terhadap
             satu  sama  lain.  Citra  tentang  akal  yang  diseret  oleh
             kekacauan  sensasi  dan  gairah  liar  ini  sangat  mirip  dengan
             Romawi—sumber  rasionalitas,  hukum,  dan  keteraturan  di
             Barat—yang  dibawa  kepada  keruntuhan  oleh  suku-suku
             barbar.  Akibatnya,  doktrin  keras  Agustinus  menorehkan
             gambaran menakutkan tentang Tuhan yang tak terluluhkan:


                   Terusir  [dari  surga]  setelah  membuat  dosa,
                   Adam  pun  membelenggu  anak  cucunya  dengan
                   hukuman  kematian  dan  kutukan,  dengan  dosa
                   yang  telah  dibuatnya  sendiri,  seperti  dalam
                   sebuah  akar;  maka  setiap  keturunan  yang
                   dilahirkan  (melalui  berahi  jasadi,  yang
                   karena  itulah  hukuman  atas  ketidakpatuhan
                   dijatuhkan kepadanya) darinya dan pasangannya
                   —yang  menjadi  penyebab  perbuatan  dosanya  dan
                   pendamping     keterkutukannya—akan     memikul
                   sepanjang  masa  beban  Dosa  Asal,  yang  dengan
                   sendirinya  akan  terbawa  melalui  berlipat-
                   lipat kesalahan dan penyesalan hingga siksaan
                   akhir  dan  tanpa  akhir  bersama  malaikat-
                   malaikat     pembangkang     ….     Demikianlah
                   keadaannya;  manusia  yang  terkutuk  akan  jatuh
                   tersungkur,  tidak,  berguling-guling  dalam
                   dosa,  melompat  dari  satu  keburukan  ke
                   keburukan lain; dan bergabung dengan kelompok
                   malaikat  yang  telah  berbuat  dosa,  membayar
                   hukuman  paling  baik  dari  pengkhianatannya
                   yang tak terpuji. 43

             Baik  Yahudi  maupun  Kristen  Ortodoks  Yunani  tidak
             memandang  kejatuhan  Adam  dalam  cara  yang  demikian
             suram;  kaum  Muslim  pun  tidak  mengadopsi  teologi  yang
             gelap  ini  tentang  Dosa  Asal.  Doktrin  yang  khas  Barat  ini
             membentuk potret keras tentang Tuhan yang terlebih dahulu
             pernah dikemukakan oleh Tertullian.



                            ~225~ (pustaka-indo)
   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237