Page 235 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 235

http://pustaka-indo.blogspot.com
             mengulangi  keyakinan  Athanasius:  Tuhan  benar-benar telah
             turun ke dunia kita yang cacat dan rusak, juga bahkan telah
             merasakan  kematian  dan  kefanaan.  Tampaknya  mustahil
             untuk  mendamaikan  ini  dengan  keyakinan  yang  sama
             kukuhnya  bahwa  Tuhan  benar-benar  perkasa,  tidak  dapat
             menderita  atau  berubah.  Tuhan  Yunani  yang  jauh,  yang
             dicirikan  terutama  oleh  apatheia  ilahi,  kelihatan  sangat
             berbeda  dari  Tuhan  yang  dianggap  telah  berinkarnasi  di
             dalam  Yesus  Kristus.  Kaum  ortodoks  merasa  bahwa  “para
             pembid‘ah”, yang memandang gagasan tentang Tuhan yang
             menderita  dan  tak  berdaya  sebagai  penghujatan,  ingin
             mengeringkan aspek misteri dan kedahsyatan dari yang ilahi.
             Paradoks  Inkarnasi  tampaknya  merupakan  penangkal  bagi
             Tuhan  Helenik  yang  tidak  melakukan  apa-apa  untuk
             membangkitkan  kepuasan  kita  dan  yang  sepenuhnya  dapat
             dinalar.

             Pada  tahun  529,  Kaisar  Justinian  menutup  sekolah  filsafat
             kuno di Atena, benteng terakhir paganisme intelektual. Guru
             besar  terakhirnya  adalah  Proclus  (412-485),  murid  Plotinus
             yang  paling  bersemangat.  Filsafat  pagan  menyurut  dan
             tampak dikalahkan oleh agama baru itu, Kristen. Akan tetapi,
             empat  tahun  kemudian  muncul  empat  risalah  mistik  yang
             disebut-sebut ditulis oleh Denys dari Aeropagus, orang Atena
             pertama yang menjadi pengikut Paulus. Sebenarnya, risalah-
             risalah itu ditulis oleh seorang Kristen Yunani abad keenam
             yang  ingin  mempertahankan  anonimitasnya.  Namun,  nama
             samaran  itu  memiliki  kekuatan  simbolik  yang  lebih  penting
             daripada  identitas  pengarangnya  sendiri:  Denys-samaran  ini
             berhasil  membaptis  pandangan-pandangan  Neoplatonisme
             dan  menyandingkan  Tuhan  Yunani  dengan  Tuhan  Semitik
             Alkitab.

             Denys  juga  merupakan  pewaris  para  patriark  Kapadokia.




                            ~228~ (pustaka-indo)
   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240