Page 236 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 236
http://pustaka-indo.blogspot.com
Seperti halnya Basil, dia memandang serius pembedaan
antara kerygma dengan dogma. Dalam salah satu suratnya,
dia menegaskan bahwa ada dua tradisi teologis, keduanya
berasal dari para nabi. Injil kerygmatik sudah jelas dan
diketahui; injil dogmatik bersifat tertutup dan mistik. Namun,
keduanya saling tergantung dan esensial bagi keyakinan
Kristen. Yang satu merupakan “permulaan simbolik dan
bersyarat”, yang lainnya “bersifat filosofis dan bisa
dibuktikan—dan yang tak terucap terjalin dengan apa yang
47
terucapkan”. Kerygma menarik perhatian karena
kebenarannya yang nyata dan jelas, tetapi tradisi dogma
yang diam atau tersembunyi merupakan misteri yang
memerlukan inisiasi: “Ia mempengaruhi dan memantapkan
jiwa bersama Tuhan melalui inisiasi yang tidak mengajarkan
48
apa-apa,” demikian Denys-menegaskan dengan kata-kata
yang mengingatkan orang kembali kepada Aristoteles. Ada
kebenaran agama yang tidak dapat diungkapkan secara
memadai oleh kata-kata, oleh wacana rasional atau logis. Ia
hanya bisa diungkapkan secara simbolik, melalui bahasa dan
isyarat-isyarat liturgi, atau melalui doktrin yang merupakan
“tirai-tirai suci” yang menyembunyikan makna tak
terlukiskan dari penglihatan, tetapi juga menyesuaikan Tuhan
yang misterius dengan keterbatasan manusia dan
mengungkapkan Realitas dalam istilah-istilah yang bisa
dipahami secara imajinatif, jika tidak secara konseptual. 49
Makna tersembunyi atau esoterik bukan ditujukan bagi
kalangan elit saja, tetapi untuk semua umat Kristen. Denys
tidak mengajukan sebuah disiplin musykil yang hanya cocok
bagi para pendeta dan rahib saja. Liturgi, yang dilaksanakan
semua yang mengimaninya, merupakan jalan utama menuju
Tuhan dan mendominasi teologinya. Alasan mengapa
kebenaran-kebenaran ini disembunyikan di belakang sebuah
~229~ (pustaka-indo)