Page 26 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 26

http://pustaka-indo.blogspot.com
             konsep mana yang mereka anut?

             Teologi  sering  memberikan  penjelasan  yang  membosankan
             dan  abstrak.  Akan  tetapi,  sejarah  Tuhan  penuh  gairah  dan
             ketegangan.  Tidak  seperti  beberapa  konsep  lain  tentang
             realitas  tertinggi,  sejarah  ini  pada  awalnya  dipenuhi
             pertarungan  dan  tekanan  yang  mengakibatkan  penderitaan.
             Nabi-nabi  Israel  mengalami  Tuhan  mereka  sebagai
             penderitaan  fisik  yang  menimpa  segenap  anggota  tubuh
             mereka  dan  memenuhinya  dengan  suka  maupun  duka.
             Realitas  yang  disebut  Tuhan  acap  dialami  para  monoteis
             dalam keadaan ekstrem: kita akan membaca tentang puncak
             gunung,  kegelapan,  keterasingan,  penyaliban,  dan  teror.
             Pengalaman  Barat  tentang  Tuhan  tampak  agak  traumatik.
             Apa  alasan  bagi  ketegangan  inheren  ini?  Kaum  monoteis
             lainnya berbicara tentang cahaya dan transfigurasi. Mereka
             menggunakan    gambaran    yang   amat   berani   untuk
             mengungkapkan kerumitan realitas yang mereka alami, yang
             jauh melampaui teologi ortodoks.

             Belakangan  ini  perhatian  terhadap  mitologi  bangkit kembali,
             yang  mungkin  menunjukkan  luasnya  hasrat  akan  ekspresi
             yang  lebih  imajinatif  tentang  kebenaran  agama.  Karya
             mendiang  sarjana  Amerika  Joseph  Campbell  telah  menjadi
             begitu populer; dia melakukan pengkajian mendalam tentang
             mitologi perenial manusia, menghubungkan mitos-mitos kuno
             dengan mitos-mitos yang hingga kini masih hidup di kalangan
             masyarakat  tradisional.  Sering  diasumsikan  bahwa  Tuhan
             ketiga agama besar itu sama sekali tidak memiliki simbolisme
             mitologi  dan  syair.  Namun  demikian,  sekalipun  kaum
             monoteis pada dasarnya menolak mitos-mitos tetangga pagan
             mereka,  mitos-mitos  itu  ternyata  sering  kembali  masuk  ke
             dalam keimanan pada masa berikutnya. Kaum mistik melihat
             bahwa  Tuhan  berinkarnasi  ke  dalam  tubuh  seorang  wanita,




                            ~19~ (pustaka-indo)
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31