Page 262 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 262
http://pustaka-indo.blogspot.com
mereka.
Ketika mulai berdakwah di Makkah, Muhammad hanya
memiliki konsep yang sangat sederhana tentang perannya.
Dia tidak berpikir bahwa dirinya tengah membangun sebuah
agama universal, melainkan keyakinan kuno yang
mengajarkan keesaan Tuhan kepada orang-orang Quraisy.
Pada mulanya dia bahkan tak pernah mengira harus
berdakwah kepada suku-suku Arab selain penduduk Makkah
9
dan sekitarnya. Dia tak pernah bermimpi akan membangun
sebuah teokrasi dan mungkin sama sekali tidak mengetahui
apa teokrasi itu: dia sendiri tak mesti memiliki fungsi politik di
dalam pemerintahan, kecuali sebagai seorang nadzir,
10
pemberi peringatan. Allah telah mengutusnya untuk
memperingatkan kaum Quraisy tentang situasi berbahaya
yang tengah mereka hadapi. Akan tetapi, pesan awal yang
disampaikannya bukanlah tentang musibah dan bencana,
melainkan tentang harapan yang membahagiakan.
Muhammad tidak harus membuktikan eksistensi Tuhan
kepada kaum Quraisy. Mereka secara implisit telah beriman
kepada Allah, yang menciptakan langit dan bumi, dan
kebanyakan dari mereka meyakininya sebagai Tuhan yang
disembah oleh orang Yahudi maupun Kristen.
Keberadaannya telah diterima begitu saja. Sebagaimana
firman Tuhan kepada Muhammad pada sebuah surah awal di
dalam Al-Quran:
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada
mereka: “Siapakah yang menjadikan langit dan
bumi dan menundukkan matahari dan bulan?”
Tentu mereka akan menjawab: “Allah,” maka
betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari
jalan yang benar).
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada
~255~ (pustaka-indo)